Liputan6.com, Jakarta - Data PT Pertamina EP dikabarkan diretas dan bocor oleh hacker. Data itu kemudian diunggah ke situs dark web. RansomEXX adalah pihak yang mengklaim melakukan pembobolan data tersebut.
Informasi diduga adanya peretasan data PT Pertamina EP pertama kali diunggah akun twitter Data Tracer @darktracer_int pada Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga
Menurut Pakar IT Universitas Pakuan, Andi Chairunnas, semua aplikasi yang diretas secara offline maupun online web base, dianggap kurang memiliki kualitas yang baik.
Advertisement
"Khusus kasus peretasan data internal Pertamina, tim IT Pertamina tidak memiliki security system yang memadai. Atau pun dengan kata lain bahwa programmer yang membuat sistem tersebut harusnya dapat mengantisipasi pada saat mendevelopment sistemnya sampai ke tingkat security yang sangat aman," ujar Andi melalui keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Dia menilai, tidak seperti biasa peretas ingin menguji kelayakan perangkat lunak dan perangkat keras yang akan diretasnya.
"Namun untuk kasus peretasan data internal Pertamina ini, si peretas justru ingin menguji sejauh mana kehandalan yang dimiliki sekelas Pertamina," ucap Andi.
Lebih jauh, Andi menilai kemungkinan sama sekali tidak ada tim independen BUMN yang bisa memonitoring ancaman-ancaman peretasan.
Padahal, kata Andi, sudah banyak asosiasi-asosiasi komputer yang bisa bekerjasama dengan pihak BUMN dan memonitoring semua aplikasinya.
"Khusus untuk celah keamanan yang sering dieksploitasi yaitu injeksi SQL server. Hal ini harus menjadi perhatian khusus. Dan yang harus diterapkan adalah batas IP yang boleh melakukan remote dan tutup semua port yang tidak perlu," tegas Andi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diduga Alami Peretasan
Sebelumnya, sistem komputer milik PT Pertamina EP disebut telah dibobol oleh sekelompok peretas bernama RansomEXX. Kabar ini seperti dicuitkan akun Twitter spesialis siber crime Dark Tracer @darktracer_int.
Menurut Dark Tracer, hacker tersebut telah mengantongi dan membocorkan data internal milik perusahaan PT Pertamina EP di situs dark web.
"Geng RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan minyak dan gas alam milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke DarkWeb," cuit @darktracer_int pada Selasa, 23 Maret 2021.
Akun itu juga menyebutkan, selain Pertamina, ada 26 korban yang dicuri datanya oleh para hacker. 26 korban itu merupakan perusahaan-perusahaan di sektor yang sama seperti PT Pertamina EP.
"Di antara korban yang data internalnya dibocorkan ke #DarkWeb oleh geng #ransomware, ada 26 korban di sektor Pertambangan, Minyak, Gas," tulis Dark Tracer.
Â
Reporter : Merdeka
Sumber : Merdeka
Advertisement