Sukses

Siap Maju di Pilpres 2024, Ridwan Kamil Dinilai Punya Bekal Elektabilitas Mumpuni

Menurut Adi, untuk menunjukan keseriusannya, Emil perlu dukungan partai politik.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan keseriusannya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia. Mantan Wali Kota Bandung itu menyatakan kesiapannya buat menjadi calon presiden 2024.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan tak mudah bagi Kang Emil, sapaan Gubernur Jawa Barat itu, untuk melenggang ke 2024.

"Ya gampang-gampang susah, gampangnya karena RK (Ridwan Kamil) punya bekal elektabilitas yang lumayan. Susahnya partai-partai yang lain, terutama partai menengah ke atas kecenderungannya terbuka," kata Adi ketika dihubungi Liputan6.com pada Rabu (31/3/2021).

Menurut Adi, untuk menunjukan keseriusannya, Emil perlu dukungan partai politik. Setidaknya dukungan tersebut berasal dari partai papan tengah. Salah satu partai yang kemungkinan besar punya peluang besar melamar Kang Emil yaitu Nasdem. 

"Ya paling mungkin yang paling dekat sama Ridwan Kamil itu NasDem," katanya.

Namun begitu, itu saja tidak cukup bagi  alumnus Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat (AS) itu untuk bisa tampil sebagai capres pada 2024. Menurut Adi Kang Emil paling tidak mesti diusung oleh tiga partai politik menengah.

"Butuh gabungan tiga parpol menengah untuk bisa masuk, bahkan empat ya. Artinya bekal popularitas dan elektabilitas saja tak cukup dalam konteks ini," ucap Adi.

Adi pun menilai elektabilitas Ridwan Kamil masih mungkin akan naik bila mengacu pada situasi politik saat ini. 

 

"Tapi ya tergantung bagaimana suasana politiknya.  Dalam beberapa tahun ini situasinya sangat dinamis. Kang emil punya peluang untuk menyodok posisi Pak Anies,” ucap dia.

Sementara itu, Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan elektabilitas Ridwan Kami sebagai capres di 2024 memang mempunyai tren cukup baik dilihat dari hasil beberapa lembaga survei. Kenaikan elektabilitas tersebut salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar.

"Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang dia ada kenaikan dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu. Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," kata Hendri.

Selain itu, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika. "Kalau Kang Emil gak ada satu hal yang bersifat menyerang dan mendelegitimasi dia," ujarnya.

Menurutnya, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat di pilpres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.

"Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan, tapi ini masih lama waktunya. Memang dibutuhkan menjaga l, agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas. Ada kan yang dikenal, tapi tidak disukai dan dipilih, termasuk menjaga prestasi," tutur Hendri.

Sebelunya Charta Politika merilis hasil survei 12 tokoh nasional yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi. Mulai dari urutan pertama ditempati Prabowo Subianto dengan angka 19,6%, Ganjar Pranowo 16%, Anies Baswedan 12,6 %. Lalu, Sandiaga Uno 9,3% dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,1%. 

Masih ada tujuh nama lain seperti Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Mahfud MD, Erick Thohir, Moeldoko, Puan Maharani, hingga Gatot Nurmantyo.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Siap Capres di 2024

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku siap maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 apabila ada jalan.

"Sebelumnya saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi gubernur, tiba-tiba ya Alhamdulillah. Untuk 2024, kalau jalannya terbuka, saya Bismillah," kata Ridwan Kamil saat kegiatan bincang santai yang dilaksanakan oleh Balai Wartawan Luak Limopuluah di Payakumbuh, Selasa (31/3/2021).

Sebagai salah satu tokoh nasional, pria yang akrab disapa sebagai Kang Emil tersebut masuk tiga besar survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilpres 2024. Politisi yang tidak menjadi kader partai politik tersebut mengaku tidak akan ngotot untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Kalaupun tidak (maju) ya tidak ada penyesalan, bagi saya jabatan itu hanya ibadah, jabatan hanya sementara, jabatan ini hanya untuk kebermanfaatan," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan ke depannya, yang paling penting untuk pemimpin Indonesia adalah harus mampu membawa negara ini maju, seperti negara-negara besar dunia lain.

Menurut dia, saat ini dunia demokrasi Indonesia dalam kondisi yang kurang baik, bahkan perpecahan akibat Pilpres 2019 masih belum usai meski pemilihan sudah lama selesai.

"Anggap pilkada atau pilpres seperti kompetisi badminton saja. Selesai tanding, selesai. Jangan seperti sekarang, kita sibuk mencari perbedaan, tapi lupa dengan persamaan," kata Ridwan Kamil.