Liputan6.com, Jakarta - Serentetan aksi teror yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini membuat Imam Jamaica Muslim Center, New York, Amerika Serikat (AS) Imam Shamsi Ali mengingatkan bahwa aksi terorisme tak memiliki agama. Ia menegaskan agar tak melabeli aksi teror dengan agama apa pun.
"Terorisme itu tidak mengenal batas-batas, apakah itu batas ras, etnis, dan juga agama. Terorisme tidak mengenal batas agama, karena memang tidak mengenal agama, bahkan tidak beragama. Karenanya hentikan terorisme labelisasi terorisme dengan agama apa pun. Biarlah teror pada dirinya sendiri," tegasnya kepada Liputan6.com, Kamis (1/4/2021).
Imam Shamsi mengatakan, pengaitan aksi terorisme dengan agama tertentu adalah sebuah kekeliruan. Bagaimana tidak, Imam kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu mengatakan apa yang dipraktikan dari aksi teror sangat bertentangan dengan ajaran agama mana pun.
Advertisement
"Terorisme itu kekerasan, pengrusakan, pembunuhan. Agama itu adalah “Rahmah” (kasih sayang) dan cinta kasih (love), membawa kebaikan, dan menjaga kehidupan. Lalu di mana kaitannya," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tidak Didasari Ajaran Agama
Imam menegaskan bahwa siapa saja bisa menjadi pelaku teror, dan siapa saja bisa jadi korban teror. Namun yang pasti, menurutnya pelaku teror tidak didasari oleh ajaran agama.
"Karena jelas teror adalah antithesis (lawan) dari semua yang diajarkan agama. Bahwa hidup itu sakral, perdamaian, persaudaraan, peradaban, dan tentunya nilai-nilai moral dan akhlakul karimah itu sendiri," kata Imam Shamsi Ali.
Ia pun mengajak agar menjadikan aksi teror sebagai musuh bersama.
"Mari kita jadikan terorisme sebagai musuh bersama kemanusiaan kita. Salah satunya dengan menjadikan ragam ketidakadilan sebagai musuh bersama (shared enemy) kita," pungkasnya.
Advertisement