Sukses

Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Jarang Dikenal Tetangga

ZA terkonfirmasi sebagai terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan polisi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta pada Rabu sore 31 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris penyerang Mabes Polri, ZA jarang dikenal tetangganya. Sejumlah warga yang mendatangi kediaman ZA di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur mengaku tak mengetahui sosok ZA.

Sebagian besar warga yang datang ke rumah ZA pada Rabu malam 31 Maret 2021 memang bukan tetangga dekat ZA. Mereka datang dari RT maupun RW lain, namun masih dalam kelurahan yang sama.

Sementara itu, salah seorang tetangga ZA yang jarak rumahnya dekat juga mengaku tak mengenal ZA, penyerang Mabes Polri. Bahkan mereka tak begitu kenal dengan keluarga ZA.

Sementara itu, Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah mengaku bahwa ZA merupakan pribadi yang tertutup.

"(Ini) rumah orang tuanya. Jadi dia terdiri dari enam bersaudara, ini masih tinggal di rumah ini tiga bersaudara," ucap Sandy di kediaman ZA pada Rabu malam (31/3/2021).

Sandy menerangkan bahwa ZA merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. "Ya ZA ini anak bungsu. Jadi ini rumah orang tuanya," ucapnya.

Sandy juga mengungkap karakter ZA. Menurutnya ZA yang menyerang Mabes Polri pada Rabu 31 Maret 2021 merupakan pribadi yang tertutup.

"Intinya saya hanya menyampaikan secara garis besar, almarhumah ini agak tertutup orangnya," ucap Sandy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pelaku Terpapar ISIS

ZA terkonfirmasi sebagai sosok di balik orang yang terlibat baku tembak dengan polisi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta pada Rabu sore (31/3/2021).

"Dari hasil olah TKP ditemukan identitas tersebut bernama ZA umur 25 tahun, alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur," tutur Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Menurut Listyo, dari identifikasi sidik jari dan wajah pun menunjukkan kebenaran identitas pelaku teror di Mabes Polri tersebut sama dengan yang beredar di media sosial.

"Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS. Ini dibuktikan dari postingan yang bersangkutan di sosial media," jelas Listyo.

Penelusuran lebih lanjut, ZA merupakan mahasiswa semester 5 yang berstatus drop out. Lewat akun Instagramnya juga ditemukan unggahan bernada ISIS.

"Hasil pendalaman dan penggeledahan kita dapatkan beberapa temuan terkait dengan barang yang dibawa, yang bersangkutan membawa map kuning di dalamnya ada amplop bertulis kata-kata tertentu dan yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau pun diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait bagaimana perjuangan jihad," Listyo menandaskan.

Â