Liputan6.com, Jakarta - Rentetan serangan teroris dalam beberapa hari terakhir menuntut kewaspadaan semua pihak. Anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut diperlukan sinergi aparat dan masyarakat untuk pencegahan serangan susulan.
"Kami tentu sangat terkejut dengan rentetan serangan teroris ini meskipun dari pola sudah bisa diduga. Namun kita semua harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan terutama mendorong sinergisitas aparat keamanan dengan masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap serangan susulan dari para teroris," ujar Cucun Ahmad dalam keterangan tertulis Kamis (1/4/2021).
Baca Juga
Dia menjelaskan, penanggulangan terorisme di Indonesia ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Mabes Polri, hingga personel TNI merupkan benteng terakhir upaya pencegahan terorisme.
Advertisement
Sementara elemen masyarakat baik di semua tingkatan merupakan garda terdepan untuk mencegah bibit tumbuhnya terorisme.
"Aksi serangan teroris seperti bom bunuh diri di Gereja Katedral maupun serangan ke Mabes Polri hari ini hanya muara dari proses indoktrinisasi para pentolan teroris yang secara teroganisir para eksekutor di lapangan. Di sinilah pentingnya masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebaran nilai atau paham yang mengarah pada radikalisme dan terorisme," kata Cucun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesalahpahaman Tafsir Agama
Ketua Fraksi PKB DPR ini menilai, munculnya paham terorisme tidak bisa dilepaskan dari kesalahpahaman pelaku dalam memaknai ajaran agama. Mereka rata-rata memaknai ajaran agama dengan tafsir kekerasan yang kaku dan intoleran.
"Oleh karena itu kita semua perlu bersama-sama mengembangkan ajaran agama yang mengedepakan prinsip wasathiyah sehingga tidak mudah mengkafirkan dan menghalalkan darah orang lain," katanya.
Cucun pun berharap masyarakat tetap tenang atas teror dari para teroris yang terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir. Dia yakin, jika aparat Densus 88 Mabes Polri maupun BNPT akan segera bisa mengusut tuntas jaringan yang bermain dan menangkap actor intelektual dari serangan teror beberapa hari terakhir.
"Terbukti satu hari setelah kejadian bom bunuh diri Makassar, beberapa calon terduga teroris mampu dilacak keberadaannya dan ditangkap dengan barang bukti bom high exsplosive baik dari Kabupaten Bekasi maupun Condet Jakarta Timur. Kami minta masyarakat tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanggulangan terorisme ini kepada pihak berwajib," pungkasnya.
Advertisement