Sukses

Sosok Penyerang Mabes Polri Dikenal Pendiam dan Jarang Keluar Rumah

Kedua orangtua penyerang Mabes Polri, masing-masing diketahui sebagai buruh bangunan dan penjahit.

Liputan6.com, Jakarta - Usai penyerangan yang dilakukan ZA di Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021, kediaman keluarga tersangka di Gang Taqwa RT3/10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur masih terlihat sepi. 

Walaupun sejumlah tetangga sibuk melakukan aktivitas, pintu rumah orangtua ZA masih tertutup rapat.

Salah seorang tetangga ZA, Richard Tagori Pangaribuan mengatakan, hingga kini tetangga sekitar belum mengetahui terkait pengajian kematian yang biasanya rutin dilakukan apabila ada warga yang meninggal. Menurutnya, lingkungannya akan melakukan pengajian apabila terdapat warga yang berduka.

"Belum tahu ada pengajian atau tidak, pelampang pun belum di pasang. Mungkin karena meninggalnya seperti itu," tutur Richard, Kamis (1/4/2021).

Richard mengungkapkan, keluarga ZA dikenal baik kepada tetangga sekitar, begitupun dengan ketiga anaknya yang masih tinggal bersama orang tuanya. Namun, ZA memang dikenal sosok anak yang pendiam dan jarang keluar rumah.

Namun dia mengaku pernah bertegur sapa saat ketemu ZA di jalan. "Anaknya pendiam tapi kalau ketemu saya suka negur," ucap Richard.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kedua Orangtua ZA, Buruh dan Penjahit

Richard menuturkan, ayah ZA yakni M Ali berprofesi sebagai buruh bangunan dan ibunya Sutini sebagai penjahit. Namun kini keluarga membuka warung kelontong yang dijaga ibu ZA.

Dia sendiri mengetahui ZA merupakan anak berpendidikan karena berstatus mahasiswi. Namun, Richard tidak memberikan informasi tambahan terkait tempat ZA berkuliah.

"Sepengetahuan saya ZA itu masih kuliah," ungkapnya. 

Dia pun menyayangkan, ZA mengikuti pemahaman yang salah sehingga melakukan penyerangan di Mabes Polri. Dirinya dan warga sekitar rumah tidak menduga ZA terpapar pemahaman terorisme.

"Awalnya saya kaget melihat polisi laras panjang di rumah ZA. Namun, setelah itu saya baru memahami bahwa ZA melakukan penyerangan," pungkas Richard.