Sukses

Usai Teror di Mabes Polri dan Makassar, Pengamanan Istana Bogor Diperketat

Pengamanan Istana Bogor, Jawa Barat diperketat menyusul terjadinya penyerangan Mabes Polri dan teror bom Gereja Katedral di Makassar.

Liputan6.com, Jakarta Pengamanan Istana Bogor, Jawa Barat diperketat menyusul terjadinya penyerangan Mabes Polri dan teror bom Gereja Katedral di Makassar.

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi adanya ancaman atau gangguan di kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Untuk antisipasi terorisme dan gangguan keamanan lainnya di VVIP, Istana Bogor kita pertebal pengamanan," kata Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi, Kamis (1/4/2021).

Terlebih, belum lama ini sempat ada seseorang yang berusaha masuk istana dengan cara melompati pagar lewat Kebun Raya Bogor.

"(Orang itu) sudah melompati pagar. Pada saat mau masuk orang itu langsung ditangkap," kata Fauzi tanpa menyebut secara detil motif orang itu mencoba masuk ke Istana Bogor.

Sebagai antisipasi adanya ancaman atau gangguan, lanjut Fauzi, pihaknya menambah pos penjagaan dan meningkatkan patroli di seputar Istana Bogor.

Bahkan, pihaknya telah menyiapkan pasukan 'Ready Force' yang bisa diterjunkan kapanpun jika eskalasi gangguan mengalami peningkatan. Termasuk kendaraan taktis yang siap apabila diperlukan.

"Kami mengutamakan pencegahan tapi kita juga menyiapkan pasukan 'ready force', termasuk rantis (kendaraan taktis) kalau misalnya ada ekskalasi ancaman," terangnya.

Tak hanya di wilayah Bogor, peningkatan pengamanan juga dilakukan di Istana Presiden yang berada di wilayah Sukabumi dan Cianjur.

"Semua sama, karena di Sukabumi juga ada pengamanan Istana Presiden di sana. Kemudian di Puncak ada di Cipanas ada pengamanan istana, semua wilayah sama pemberlakuannya," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

300 TNI Disiagakan

Fauzi menyebutkan, khusus di Kota Bogor ada sebanyak 300 prajurit TNI ikut dalam pengamanan objek vital termasuk di gereja.

"Dalam kaitan pengamanan gereja nanti ada patroli bermotor dari Kodim termasuk Korem," ujar dia.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Sigit mengatakan, total keseluruhan petugas gabungan yang turut serta dalam pengamanan di gereja sebanyak 1.100 personel.

"800 personel dari Polri dan 300 personel dari TNI. Mereka akan melakukan pengamanan selama 24 jam di 77 gereja Kota Bogor, mulai hari ini hingga minggu," kata dia.

Selain mengamankan gereja, petugas juga akan memantau untuk memastikan bahwa protokol kesehatan Covid-19 benar-benar diterapkan saat menjalankan ibadah paskah.

"Sejauh ini setiap gereja menggunakan sistem barcode. Kami melihat jumlah jemaat yang akan ikut beribadah di gereja pun di bawah kapasitas. Dan dari 77 gereja hanya 24 gereja yang ibadah secara secara langsung. Selebihnya virtual," terangnya.