Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRÂ Puan Maharani berpesan kepada pemerintah agar berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, muncul klaster Covid-19 di sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
"Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga pendidik, sehingga perlu keseimbangan antara aspek keselamatan dan pembelajaran siswa," kata Puan dalam keterangan resminya, Jumat (2/4/2021).
Baca Juga
Politikus PDIP ini pun mendorong pemerintah untuk bisa mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Menurutnya, pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah harus mendapatkan izin dari orang tua murid.
Advertisement
Selain itu, dia juga ingin pemerintah bisa memastikan para siswa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sejak sebelum berangkat ke sekolah di rumah, hingga tiba di sekolah.
"Harus seizin orang tua karena orang tua yang mengetahui kondisi siswa, harus menerapkan protokol kesehatan ketat sejak dari rumah sampai di sekolah," terang Puan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pembelajaran Jarak Jauh Harus Diakomodir
Sehingga, jika ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya kembali belajar di sekolah, menurutnya hal itu tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting kata dia, seluruh siswa yang tetap memilih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus dipastikan tetap terakomodasi dan terpantau oleh sekolah, tetap mengikuti rencana kebijakan pemerintah, yaitu Kemendikbud.
"Pastikan semua sekolah dan orang tua paham bahwa anak-anak tetap bisa memilih pembelajaran jarak jauh jika orang tua menginginkan. Jangan sampai apa yang sudah diputuskan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan," pesannya.
Mengingat para siswa sudah memulai pembelajaran tatap muka, Puan juga ingin agar segera dilaksanakan uji coba keamanan vaksin untuk anak-anak usia di bawah 18 tahun.
"Segera ada uji coba keamanan vaksin untuk anak-anak. Sehingga, para siswa mendapat prioritas untuk vaksinasi covid-19," kata Puan.
Â
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka
Advertisement