Sukses

Longsor di Pesisir Selatan, Ribuan Warga Terisolasi

Sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat terisolasi akibat ruas jalan kabupaten menuju tiga nagari (desa adat) di Kecamatan IV Jurai tertimbun longsor sejak Sabtu dini hari.

Liputan6.com, Painan: Sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat terisolasi akibat ruas jalan kabupaten menuju tiga nagari (desa adat) di Kecamatan IV Jurai tertimbun longsor sejak Sabtu dini hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Doni Gusrizal di Painan, Sabtu, mengatakan, meski tidak menimbulkan korban jiwa namun longsor menyebabkan tiga nagari, yakni Tambang, Koto Rawang dan Salidoketek terisolasi.

Tiga nagari itu terisolasi karena tanah bukit yang berada di sepanjang jalan kabupaten itu longsor dan menimbun badan jalan di lima titik. Di masing-masing titik terdapat tumpukan tanah dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan panjang sekitar delapan sampai 12 meter, sehingga menyebabkan akses transportasi lumpuh total.

Dua unit alat berat telah diturunkan ke lokasi untuk mengangkat material longsoran dari badan jalan. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan tumpukan tanah belum semuanya dapat dibuang dari badan jalan sehingga arus transportasi masih terputus menuju tiga nagari tersebut.

Ia memprediksi jalan kabupaten tersebut pulih dari tumpukan tanah dan bisa dilewati pengguna jalan menjelang tengah malam.
Guyuran hujan sejak Jumat juga menyebabkan banjir di dua kecamatan. Di Kecamatan IV Jurai banjir merendam 40 rumah penduduk di Nagari Salido.

Di Bayang, banjir terjadi di tiga titik, yakni di Nagari Gurunpanjang dan Koto Barapak Bayang. Ketinggian air rata-rata sepinggang orang dewasa. Namun banjir hanya berlangsung sebentar. Genangan air menyusut setelah hujan mulai reda pada Sabtu dini hari. Warga di dua kecamatan yang rumahnya terendam banjir kini mulai membersihkan rumah mereka dari kotoran bekas banjir. (ANT)
    Video Terkini