Liputan6.com, Lembata Kementerian Sosial memastikan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tercukupi. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringankan beban para penyintas, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.619.056.695.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution menyatakan, Kemensos turut aktif menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bersama unsur-unsur terkait, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengambil peran dalam penanganan bencana,” katanya di Lembata (05/04). Menteri Sosial Tri Rismaharini direncanakan akan hadir untuk memastikan penyintas bencana di dua wilayah ini mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Dalam penanganan bencana, Tagana bersinergi dengan unsur-unsur terkait. “Termasuk tentu saja melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” Syafii menambahkan.
Di kawasan bencana, kata Syafii, Tagana bertugas melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.
“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.
Santunan Ahli Waris
Tidak kalah penting, Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk pemberian santunan. Kemensos akan menyalurkan santunan ahli waris kepada 76 jiwa sebesar Rp.1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan nilai Rp.135.000.000.
Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) banjir dan longsor di NTT telah menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa, sebanyak 829 KK/256 jiwa terdampak, sebanyak 93 unit rumah rusak dan 8 unit bangunan rusak.
(*)
Advertisement