Sukses

Wagub DKI Beberkan Kendala Vaksinasi Covid-19 Belum Capai Target

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, ada sejumlah kendala yang membuat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota belum mencapai target.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, ada sejumlah kendala yang membuat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota belum mencapai target.

Salah satunya, pendistribusian vaksin Covid-19 yang membutuhkan waktu dari pemerintah pusat ke Pemprov DKI Jakarta.

"Memang masalah kita di awal datangnya vaksin ini kan perlu waktu bertahap," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).

Kemudian, membutuhkan waktu untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Sebab vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada.

"Kemudian pendataan calon penerima vaksin juga sempat bermasalah," jelas dia.

Kendati begitu, Riza optimistis target 3 juta warga Ibu Kota menerima vaksinasi Covid-19 dapat terpenuhi. Menurut dia, nantinya akan ditargetkan jumlah warga penerima vaksinasi per harinya.

"Kalau sehari bisa dilakukan 50-70 ribu, ya, kita usahakan dalam dua minggu ke depan mudah-mudahan bisa terkejar. Kita usahakan secepat mungkin, kita upayakan semaksimal mungkin," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Wagub DKI: Jakarta Berada di Jalur Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Paling Cepat

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa Ibu Kota berada di jalur cepat dalam proses vaksinasi Covid-19.

"Di Jakarta ini, sejujurnya berada di jalur dengan perkembangan paling cepat melaksanakan vaksinasi Covid-19," kata Riza di Jakarta, Senin (6/4/2021), seperti dikutip dari Antara.

Hal itu terlihat dari jumlah vaksinasi per 5 April 2021 ini sebanyak 1.833.698 orang, dengan 498.076 orang di antaranya telah mendapat dosis satu dan dua.

Meski demikian dia mengakui jumlah ini masih jauh dari target vaksinasi tahap 1 dan 2 bagi tenaga kesehatan, lanjut usia dan pelayanan publik sebanyak 3.000.689.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan kedatangan vaksin dari pemerintah pusat yang memerlukan waktu. "Memang masalah kita di awal datangnya vaksin ini kan perlu waktu, secara bertahap," ujar dia.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga membutuhkan waktu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang bakal menjalankan vaksinasi Covid-19 serta pendataan calon penerima vaksin secara daring juga sempat bermasalah dan diubah jadi manual.

Pendataan ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menggunakan sistem daring. "Waktu itu kan seharusnya melalui sistem online, tapi itu belum bisa maksimal sehingga sekarang sebagian (data dihimpun) secara manual," ujar dia.

Â