Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 6.000 guru dan tenaga pendidik di Kota Bogor menjalani vaksinasi Covid-19 di Lippo Plaza Ekalokasari Bogor. Tenaga kependidikan menjadi prioritas guna mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021.
Sasaran layanan vaksinasi Covid-19 ini bagi tenaga pendidik SMP dan SMA sederajat di wilayah Kota Bogor.
Layanan vaksinasi Covid-19 merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, dengan dukungan tenaga medis vaksinasi dari RS Siloam Hospitals Bogor, serta rumah sakit lainnya dan juga tiga Puskesmas di Kota Bogor.
Advertisement
Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, Henky Hiantoro mengatakan Lippo Plaza Ekalokasari Bogor kembali ditunjuk oleh Pemkot Bogor sebagai tempat layanan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik.
"Untuk tenaga pendidik total sebanyak 6.000 orang yang terdata sebagai penerima vaksin," kata Hengky, Selasa (6/4/2021).
Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 digelar selama enam hari dimulai 1 April dan dilanjutkan pada Senin 5 April hingga Jumat, 9 April 2021.
Sebelumnya, vaksinasi untuk tenan dan karyawan di pusat perbelanjaan tersebut juga telah dilakukan di lokasi yang sama.
Mal dipilih sebagai lokasi vaksin untuk memberikan kemudahan akses bagi peserta khususnya tenaga pendidik. Selain itu, ketersediaan fasilitas yang tersedia di Ekalokasari ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penerima vaksinasi.
"Kami berharap dapat mendukung program Pemerintah untuk mempercepat target vaksinasi dengan menyediakan layanan dan fasilitas yang mudah dijangkau bagi peserta vaksin. Tentunya juga berharap dapat meramaikan kembali pusat perbelanjaan akibat dampak pandemi," paparnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lebih Percaya Diri
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, saat ini Kota Bogor memprioritaskan vaksinasi dengan sasaran tenaga didik guna mendukung sekolah tatap muka yang direncanakan dimulai pada Juli 2021.
"Apabila seluruh steakholder di bidang pendidikan sudah mendapatkan vaksin, maka pemerintah lebih percaya diri melaksanakan pembelajaran tatap muka di bulan Juli," kata dia.
Dedie juga sependapat dengan kebijakan pemerintah pusat apabila sekolah kembali dibuka, seperti disiplin protokol kesehatan, pembatasan ruangan, dan jam pembelajaran.
"Termasuk vaksin juga menjadi salah satu indikator dimana pelaksanaan PTM itu akan menjadi aman apabila nantinya diberlakukan," tambah Dedie.Â
Advertisement