Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dibagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama UTBK SBMPTN akan berlangsung pada 12-18 April 2021. Sedangkan gelombang kedua akan dilaksanakan pada 26 April–2 Mei 2021.
Dan jelang pelaksanaan UTBK SBMPTN tersebut, para calon mahasiswa akan melakukan berbagai persiapan. Mulai dari kesiapan mental, kemampuan, bahkan kesehatan dengan harapan berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impiannya.
Advertisement
Pasalnya, dalam persiapan tersebut dapat muncul perasaan takut gagal sehingga berpotensi terjadinya stress pada calon mahasiswa.
Stres adalah reaksi seseorang baik secara non fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri.
Hal tersebut dikatakan Psikolog Klinis di Believe Consultant, Riliv dan DP5A, Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog, dalam wawancara Liputan6.com secara virtual Senin, 5 April 2021.
"Maksudnya stres adalah di mana orang itu kan kalau punya harapan, biasanya meminimalisir yang namanya kecewa, kan sudah mempersiapkannya itu kurang lebih 3 tahun di SMA, misalnya saya mau masuk ke fakultas psikologi di suatu PTN, pada saat SBMPTN kita otomatis ingin diterima, padahal kuota yang tersedia di PTN tersebut mungkin hanya sekedar 200-300 orang, tapi yang daftar sudah ribuan orang," ujar Prita kepada Liputan6.com.
Prita mengatakan, adanya rasa khawatir dan kecewa karena kegagalan tidak hanya menyebabkan stres, namun juga dapat menimbulkan perasaan self blaming (menyalahkan diri sendiri), bahkan depresi.
Meski begitu, calon peserta ujian UTBK SBMPTN dapat meminimalisir rasa stres tersebut.
Berikut sejumlah cara mencegah stres serta membangun motivasi jelang UTBK SBMPTN dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Fokus Lakukan yang Terbaik
Prita mengatakan, persiapan ujian harus dilakukan dengan sebaik mungkin, namun jangan berharap atau berpikir untuk menjadi yang terbaik.
"Do the best, but don’t think to be the best. Istilahnya orang itu harus berusaha, berikhtiar, namun akhirnya harus pasrah. Jadi lakukan saja yang terbaik sebisa dan semampu kalian calon mahasiswa, tapi untuk masalah hasil akhir sudah bukan kuasa kalian," kata Prita.
Menurut dia, hasil akhir merupakan suatu hal yang tidak bisa kita tangani sendiri. Jadi sebaiknya tangani apa yang bisa dikendalikan sendiri, seperti bagaimana proses belajar, manajemen emosi, pengelolaan stress, kemudian bagaimana kita bisa menerima diri terhadap hasil akhir, dan mencari alternatif jalan lain jika mengalami kegagalan.
Advertisement
2. Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
Prita mengatakan, suasana belajar yang tidak menyenangkan dapat menyebabkan prokrastinasi alias menunda-nunda pekerjaan. Dalam belajar, calon mahasiswa dapat membuat jadwal agar waktu belajar lebih teratur dan tidak berlebihan.
"Misalnya dalam sehari kita belajar selama 8 jam, mulai dari jam 8 sampai jam 4, nanti break di jam 10, break lagi jam 1, kemudian break lagi jam 3, jadi kita harus mengetahui rutinitas kita seperti apa. Atau misal senin belajar sejarah, selasa bahasa inggris, jadi gak ketumpuk ingatannya.” jelas Prita.
Prita mengungkapkan, Saat hari Minggu sebaiknya digunakan calon mahasiswa untuk beristirahat. Selain itu, ia juga mengimbau calon mahasiswa untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri, seperti belajar mulai dari pagi hari sampai dengan malam hari.
"Karena biasanya terlalu keras sama diri sendiri belajarnya dari pagi sampai malam, nanti kantong matanya ada pandanya lagi," kata Prita.
3. Berikan Self Reward
Prita menyebutkan, dalam proses belajar perlu adanya self reward dengan tujuan menyenangkan diri sendiri agar terhindar dari stres.
"Jangan lupa berikan self reward, misal kalau udah selesai ngerjain tugas, atau belajar sekian bab, bisa beli coklat atau nonton drama korea untuk menyenangkan diri sendiri," ucap prita.
Meski begitu, Prita mengatakan dalam menerapkan self reward perlu ditanamkan komitmen agar tidak menjadi lalai dalam mencapai tujuan.
Advertisement
4. Minta Dukungan Orang Lain (Support System)
Kemudian, kara Prita, dalam melakukan persiapan ujian hendaknya kita meminta dukungan dari orang lain, terutama dukungan dari orang terdekat seperti keluarga, sahabat, dan pasangan.
"Karena motivasi dari orang-orang terdekat itu bisa menambah motivasi kita untuk belajar dan ikut ujian," terang dia.
"Seperti contohnya, saat pertandingan bola, para pendukungnya selalu meneriakkan yel-yel untuk memberikan motivasi kepada para pemainnya," lanjut Prita.
5. Tanamkan Sikap Penerimaan dan Pahami Tujuan
Prita menjelaskan, dalam pelaksanaan UTBK SMBPTN diperlukan sikap penerimaan. Hal tersebut karena jika kita belum menerima kegagalan, akan menghalangi proses kita selanjutnya dalam mencapai tujuan, bahkan dapat menyebabkan depresi.
"Kalo dia bisa menerima kegagalannya, jadi tujuannya bukan kampusnya, kenali dulu tujuannya kemana, itu pentingnya saat SMA kelas 3 ada tes bakat minat untuk mengetahui passion-nya dan akan mengambil jurusan apa," terang dia.
"Jadi walaupun dia tidak keterima di PTN, tapi dia tetap bisa menjalankan impiannya di tempat yang berbeda," tutup Prita.
(Dinda Permata)
Advertisement