Sukses

Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Kota Bogor Turun

Tren kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Bogor pun menunjukkan peningkatan menjadi 91,9 persen, jauh lebih tinggi dari tingkat Jawa Barat dan nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat keterisian rumah sakit perawatan pasien Covid-19 di Kota Bogor menurun. Penurunan kasus diklaim terjadi karena program vaksinasi Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Kota Bogor per Selasa 6 April 2021, dari total 809 tempat tidur isolasi di 21 rumah sakit rujukan yang disiapkan, saat ini hanya terisi 248 atau 30,7 persen. Sebelumnya, bed occupancy ratio (BOR) di Kota Bogor sempat menembus angka 88 persen pada Januari 2021.

Tingkat keterisian tempat tidur di ruang ICU Rumah Sakit Lapangan Covid-19 juga terjadi penurunan, yaitu hanya 9 unit atau 14,1 persen dari total yang disiapkan sebanyak 64 unit.

"Alhamdulillah tren BOR di rumah sakit turun karena kasus pasien terkonfirmasi positif juga turun, terutama kasus dengan gejala sedang dan berat. Di mana kasus kategori ini harus dirawat di rumah sakit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis (8/4/2021).

Selain itu, menurunnya kasus positif dengan gejala sedang dan berat ini juga karena program vaksinasi yang terus gencar dilakukan dengan menjangkau berbagai elemen masyarakat.

"Bisa saja kemungkinan faktor vaksinasi. Andaikan terpapar juga tidak berat sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit," terang dia.

Tak hanya menurunnya keterisian ruang perawatan Covid-19, tren kesembuhan pasien Corona di Kota Bogor pun menunjukkan peningkatan menjadi 91,9 persen, jauh lebih tinggi dari tingkat Jawa Barat dan nasional.

Angka kasus aktif positif Covid-19 juga turun menjadi 6,6 persen dan lebih rendah dari Jawa Barat dan nasional. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor 1,6 persen, lebih rendah dari angka kematian nasional.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Meski demikian, Retno meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Ia menerangkan, tinggi rendahnya kasus Covid-19 sangat bergantung pada kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.

"Meskipun tren kasus menurun dan sudah ada vaksinasi, bukan berarti kita sudah bebas pandemi. Karenanya kami imbau kepada masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dan tetap patuhi protokol kesehatan 5M,” ujar Retno.

Sejak awal pandemi hingga Rabu 7 April 2021 total terkonfirmasi positif 14.229 kasus, selesai isolasi atau sembuh 13.114 kasus, masih sakit 889 kasus, dan meninggal 226 kasus.