Liputan6.com, Medan: Akibat meluapnya Sungai Barumun, dua kecamatan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan hingga saat ini masih terendam banjir. Kegiatan belajar di beberapa sekolah yang berada di dua kecamatan, yakni di Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat dan Desa Bunut, Kecamatan Torgamba, terpaksa diliburkan.
Seperti Sekolah Dasar Negeri Teluk Panji yang berada di Kecamatan Kampung Rakyat. Lokasi sekolah ini masih tergenang air dengan ketinggian air lebih dari satu meter. Akibatnya, ratusan siswanya masih berada di tempat pengungsian dan belum berani kembali ke rumahnya.
Salah satu orangtua murid, Suryati menyatakan, ia dan keluarga belum berani kembali ke rumah karena di perkampungan mereka ketinggian air masih lebih dari satu meter. Perlengkapan sekolah anak-anaknya seperti tas dan buku saat mereka mengungsi tertinggal di rumah dan kemungkinan rusak terendam air.
Wakil Bupati Labuhan Batu Selatan Maslin Pulungan turun ke lokasi pengungsian. Hingga kini, tercatat empat ratus kepala keluarga di dua kecamatan masih berada di tenda-tenda pengungsian. Bantuan untuk para korban banjir mulai mengalir. Namun, di posko kesehatan terlihat warga mulai terjangkit penyakit gatal-gatal dan diare akibat kurangnya sanitasi air bersih di lokasi pengungsian.
Banjir di Labuhan Batu selatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni curah hujan yang tinggi, gundulnya kawasan hutan lindung akibat perambahan hutan di hulu sungai dan telah beralih fungsinya kawasan hutan lindung menjadi perkebunan kelapa sawit. Sehingga, air tak terbendung dan meluap melanda perkampungan warga. (RZK/FRD)
Seperti Sekolah Dasar Negeri Teluk Panji yang berada di Kecamatan Kampung Rakyat. Lokasi sekolah ini masih tergenang air dengan ketinggian air lebih dari satu meter. Akibatnya, ratusan siswanya masih berada di tempat pengungsian dan belum berani kembali ke rumahnya.
Salah satu orangtua murid, Suryati menyatakan, ia dan keluarga belum berani kembali ke rumah karena di perkampungan mereka ketinggian air masih lebih dari satu meter. Perlengkapan sekolah anak-anaknya seperti tas dan buku saat mereka mengungsi tertinggal di rumah dan kemungkinan rusak terendam air.
Wakil Bupati Labuhan Batu Selatan Maslin Pulungan turun ke lokasi pengungsian. Hingga kini, tercatat empat ratus kepala keluarga di dua kecamatan masih berada di tenda-tenda pengungsian. Bantuan untuk para korban banjir mulai mengalir. Namun, di posko kesehatan terlihat warga mulai terjangkit penyakit gatal-gatal dan diare akibat kurangnya sanitasi air bersih di lokasi pengungsian.
Banjir di Labuhan Batu selatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni curah hujan yang tinggi, gundulnya kawasan hutan lindung akibat perambahan hutan di hulu sungai dan telah beralih fungsinya kawasan hutan lindung menjadi perkebunan kelapa sawit. Sehingga, air tak terbendung dan meluap melanda perkampungan warga. (RZK/FRD)