Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbang menuju Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melakukan kunjungan kerja, Jumat (9/4/2021). Jokowi akan meninjau langsung sejumlah lokasi yang terdampak bencana banjir bandang hingga longsor di NTT.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi bertolak ke NTT dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Dia dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Frans Seda, Kabupaten Sikka.
Seperti diketahui, Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi NTT dilanda sejumlah bencana hidrometeorologi akibat siklon tropis seroja sejak 2 hingga 5 April 2021.
Advertisement
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tanggal 6 April sampai 5 Mei 2021.
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Â
Penanganan Banjir Bandang NTT
Korban Meninggal Capai 210 Jiwa
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data penambahan korban meninggal dunia dan orang yang masih hilang akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan secara keseluruhan korban mencapai 210 jiwa hingga data pukul 20.00 WIB.
"Untuk keseluruhan korban meninggal NTT sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang, sedangkan NTB 2 meninggal. Total seluruh nya mencapai 210 orang," kata Doni dalam YouTube BNPB, Kamis (8/4/2021).
Doni merincikan data di NTT yakni Kabupaten Flores Timur 71 orang dan lima orang masih hilang. Kabupaten Lembata 43 orang meninggal dan 25 hilang. Lalu, Kabupaten Alor ada 27 orang meninggal dan 14 hilang.
Sedangkan Kabupaten Malaka enam orang dinyatakan meninggal. Selanjutnya Kabupaten Kupang tercatat tiga orang meninggal dan satu hilang, Kota Kupang enam orang meninggal.
"Kabupaten Sikka satu meninggal, Kabupaten Sabu Raijua dua meninggal, Kabupaten Rote Ndao dua meninggal, dan Kabupaten Ngada dan Ende masing-masing satu orang. Dan NTB dua orang," jelas Doni.
Advertisement