Sukses

HUT ke-75, Kasau Minta Prajurit TNI AU Bisa Beradaptasi dengan Keadaan Zaman

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo berharap prajurit TNI AU bersiap untuk beradaptasi dengan segala perkembangan zaman.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo berharap prajurit TNI AU bersiap untuk beradaptasi dengan segala perkembangan zaman.

Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada Peringatan HUT Ke-75 TNI AU, Jumat (9/4/2021).

Menurut dia, kompleksitas ancaman dan tantangan yang dihadapi ke depan semakin tidak menentu seiring dengan kemajuan teknologi. Terlebih lagi, kehadiran TNI AU juga memiliki konteks strategis dalam sebuah negara dan dapat menjadi faktor langsung maupun tidak langsung yang turut mendorong pencapaian pembangunan yang berkesinambungan.

"Ancaman yang datang kini tak hanya bersifat linear tapi juga bersifat hybrida dan asimetris yang bahkan berkembang dengan adanya pemanfaatan persenjataan non kinetik," kata Fadjar.

Dia pun bertekad untuk mewujudkan TNI AU yang bisa bertranformasi dan mempunyai kekuatan atau airpower sesuai dengan era yang dihadapi.

Dalam mencapai ini, bukan hanya sekedar pengadaan alutista saja tapi juga sumber daya manusia yang unggul, organisasi yang baik dan memaksimalkan peran.

"Untuk Itu perbaikan pada kualitas SDM TNI AU harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan berbagai upaya membutuhkan dukungan seluruh prajurit dan PNS TNI AU," jelas Fadjar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tugas TNI AU

Dalam kesempatan itu, Fadjar menyampaikan peran TNI AU dalam satu tahun terakhir. Diantara, turut membantu menanggulangi bencana alam dan non alam serta kelompok kriminal separatis bersenjata.

Lalu, TNI AU juga mendukung pemerintah mempercepat penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Menurut dia, ancaman dan tantangan yang dihadapi prajurit TNI AU saat ini memang berbeda dibandingkan pada masa lalu.

"Jika para pendahulu TNI Angkatan Udara berjuang dalam bentuk peperangan, dalam melawan penjajahan dan pemberontakan, saat ini ini para prajurit berjuang untuk atasi ancaman dan tantangan yang sudah jauh berubah. Meskipun berbeda namun esensi dari perjuangan tersebut tetap sama yaitu demi menjaga kedaulatan negara dan seluruh keselamatan bangsa Indonesia," kata Fadjar.

"Inilah menjadi wujud patriotisme di masa kini dengan semangat perjuangan yang tetap sama sejak 75 tahun yang lalu. Semangat pengabdian ini harus senantisas kita jaga, dan kita tingkatkan," katanya.