Sukses

BNPB Pastikan Penanganan Warga NTT Terdampak Bencana Terus Optimal

Selama berada di NTT, Kepala BNPB Doni Monardo terjun langsung mendatangi beberapa wilayah terdampak bencana di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) .

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah terjun langsung mendatangi beberapa wilayah terdampak bencana di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Senin, 5 April 2021.

Kedatangan Doni guna melihat lokasi bencana termasuk dampak hebat siklon tropis Seroja serta bagaimana penanganan darurat, khususnya bagi warga terdampak.

Selama berada di NTT, Doni telah melihat secara langsung kondisi lokasi terdampak bencana di Lembata, Alor, dan Adonara.

"Pemerintah daerah di kawasan terdampak dan semua pihak diharapkan untuk melakukan penanganan darurat secara optimal," ujar Doni melalui keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).

Selain itu, Doni juga menginstruksikan kepala daerah setempat untuk melakukan penanganan prioritas terhadap kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan disabilitas.

"Dalam mengoptimalkan penanganan darurat pascabencana, BNPB mengerahkan sejumlah helikopter, SAR Dog, dan personel untuk membantu pemerintah daerah," kata dia.

Menurut Doni, bantuan logistik pun terus dikirimkan BNPB melalui udara. Selain itu,kata dia, dukungan penuh dari TNI, Polri, dan kementerian serta lembaga sangat membantu dalam percepatan penanganan darurat.

"Pelayanan kebutuhan dasar diberikan oleh berbagai pihak, seperti pengoperasian dapur umum oleh Tagana, TNI dan BPBD, kemudian penyediaan tenda-tenda keluarga, serta pelayanan medis kepada warga yang mengalami luka-luka," papar Doni.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Bantu Beri Dana Tunggu Hunian

Selanjutnya, Doni juga menyempatkan diri untuk melihat kondisi dapur umum, pelayanan kesehatan, dan pos pengungsian.

Hal ini menjadi penting mengingat dalam kondisi darurat, banyak warga yang terdampak perlu mendapatkan bantuan yang maksimal.

Doni juga menginstruksikan untuk mengurangi kerumunan di pos pengungsian guna menghindari penyebaran virus Covid-19.

Oleh karena itu, menurut Doni, BNPB akan memberikan dana tunggu hunian sehinga mereka dapat memanfaatkan untuk menyewa tempat tinggal yang layak.

"Dana tersebut digunakan untuk menyewa tempat tinggal atau rumah keluarga terdekat sebagai hunian sementara yaitu sebesar Rp 500 ribu per bulan," kata Doni.

Sementara itu, bagi anak-anak yang mengalami trauma, BNPB juga berpesan untuk penyelenggaraan proses penyembuhan pascatrauma, sehingga mereka bisa melanjutkan hidup tanpa ada bayang-bayang kejadian tersebut.

 

(Dinda Permata)

3 dari 3 halaman

Banjir Bandang Terjang NTT