Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono mengajak seluruh elemen bangsa diminta bersinergi dan bersatu padu dalam melawan segala bentuk aksi terorisme yang akhir-akhir ini sedang marak terjadi di Tanah Air. Hal tersebut disampaikan Nono Sampono dalam acara Sosialiasi Pencegahan Terorisme dan Radikalisme di Masyarakat, di Aula Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Sabtu (10/4/2021).
Nono menjelaskan, tidak bisa di pungkiri, keterbukaan informasi saat ini memiliki dampak negatif bagi masyarakat, salah satunya paham radikalisme dan terorisme yang dengan mudah bisa di temui oleh masyarakat, meski pencegahan oleh pemerintah dengan memfilter dan memblokir setiap penyebar paham radikalisme, namun hal itu tidak cukup ketika tidak diiringi dengan adanya ketahanan keluarga.
Baca Juga
Menurutnya, ketahanan keluarga merupakan benteng terpenting dalam upaya melawan paham radikalisme, ketahanan keluarga sendiri bisa di bentuk, asalkan ada komunikasi yang baik dan kehangatan di dalam keluarga.
Advertisement
Nono mengatakan momentum Ramadhan dapat menjadi energi untuk merekatkan sendi kehidupan keluarga, memperkuat pola interaksi anak dan orang tua, dan mencegah kenakalan dan perlakuan salah terhadap anak. Di antara kasus yang dialami adalah kasus doktrinasi ajaran menyimpang, kekerasan, diskriminasi dan ujaran kebencian, hingga kasus terorisme yang melibatkan anak.
“Dalam bahasa Arab, puasa dikenal dengan istilah shaum atau shiyam. Keduanya memiliki makna “Al-Imsak” yaitu menahan diri atau menunda kesenangan,” kata Nono.
Hal tersebut, katanya, sangat relevan dengan tujuan berpuasa yaitu menunda kesenangan dan mengkhusyukkan diri di rumah dengan beribadah, bekerja dan meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota keluarga demi terwujudnya ketahanan keluarga.
Menyikapi aksi terorisme yang akhir-akhir ini marak terjadi, Nono Sampono pun mengajak kepada semua pihak, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat luas untuk bersama-sama bersinergi dalam membangun bangsa dan menciptakan rasa aman di lingkungan masing-masing.
"Kita perlu bahu membahu dalam upaya menciptakan rasa aman, memberikan informasi serta mengambil tindakan preventif untuk mencegah terjadinya aksi-aksi terorisme," ujar Nono.
Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Tokoh Lintas Agama Aloysius Budi Pernomo, Ketua FKPT Jateng (Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme) Prof. Samsul Ma'rif dan Ketua MUI Jateng KH. Daroji.
(*)