Liputan6.com, Jakarta Gempa 6,1 yang terjadi di Kota Malang, Sabtu (10/4/2021), memicu guncangan sedang hingga kuat di beberapa wilayah di Jawa Timur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahkan menyebut, guncangan dengan intensitas sedang dirasakan selama 12 detik di Kota Malang.
"Hal serupa dirasakan masyarakat Blitar yang merasakan guncangan kuat selama 30 detik. Mereka berhamburan keluar bangunan karena panik. Di kabupaten Lumajang, masyarakat di sana merasakan guncangan selama 20 detik. BPBD memantau masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dilansir Antara, Sabtu.
Advertisement
Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini telah berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang merasakan guncangan gempa. Termasuk melakukan pemantauan dan kaji cepat di lapangan untuk memastikan dampak kejadian.
"BNPB terus memonitor pascagempa dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi bahaya gempa bumi," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Menunjukkan Gempa Bumi Susulan
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menginformasikan bahwa berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenter-nya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata dia melalui siaran pers BMKG.
Prayitno menambahkan bahwa hingga pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Advertisement