Sukses

BMKG: Gempa Susulan Malang Akibat Deformasi Lempeng Indo-Australia

Gempa susulan di Kabupaten Malang terjadi pada Minggu 11 April 2021 pukul 06:54:58 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali diguncang gempa pada Minggu pagi (11/4/2021) pukul 06:54:58 WIB. Gempa susulan tersebut berkekuatan lebih kecil yakni magnitudo 5.5, ketimbang gempa yang terjadi sehari sebelumnya.

Kepala Badan Mitigasi dan Gempa Bumi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan, kekuatan gempa susulan tersebut telah diperbarui menjadi magnitudo 5,3.

Episenter gempa terletak di laut pada jarak 71 km arah selatan Kota Kepanjen, Malang dengan kedalaman 102 km.

"Gempa susulan Jatim pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa. Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dikutip dari akun Twitternya @DaryonoBMKG, Minggu.

Karena hiposenternya cukup dalam, kata Daryono, maka guncangan gempa susulan pagi ini dirasakan pada wilayah luas yakni beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta dengan skala MMI yang beragam.

Dia juga memastikan, gempa susulan tersebut tidak berpotensi tsunami. "Karena kekuatannya yang relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami disamping memang hiposenternya yang cukup dalam, yaitu 102 km," terang dia.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa lindu yang terjadi pada Minggu pagi ini adalah gempa susulan (aftershock) ke-8 yang terjadi dari gempa utama (mainshock) berkekuatan M 6,1 pada Sabtu kemarin, 10 April 2021.

"Hingga hari Minggu pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 8 kali, dengan magnitudo berkisar 3,1 hingga 5,3," ucap Daryono.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.