Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan belasungkawa terhadap korban bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Timur. Menurut Jokowi, kementerian dan badan terkait sudah diperintahnya untuk menanggulangi dampak bencana.
"Saya sudah mendapat laporan terkait bencana (gempa) di Jawa Timur yang terjadi siang kemarin, dan juga susulannya hari ini. Saya pun telah memerintahkan kepala BNPB, kepala Basarnas, Mensos, Menteri PUPR, Panglima dan Kapolri beserta jajaran lainnya, untuk melakukan langkah darurat," kata Jokowi dalam jumpa pers daringnya, Minggu (11/4/2021).
Terhadap bencana tersebut, Jokowi mengingatkan, Indonesia berada di jalur cincin api atau ring of fire yang dapat sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Advertisement
"Saya perlu mengingatkan kita ini berada di wilayah ring of fire, Oleh karena itu aktivitas alam dapat terjadi setiap saat kapan saja dan oleh sebab itu saya mengingatkan gubernur, bupati, wali kota, terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama," jelas Jokowi.
Terakhir, Jokowi juga menyampaikan ucapan duka terhadap seluruh korban luka, korban jiwa, dan kerugian atas kerusakan sebagai dampak dari bencana alam tersebut.
"Saya atas pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan duka cita mendalam terhadap korban meninggal dunia. Dan kepada badan dan kementerian terkait untuk segera melakukan langkah tanggap darurat mencari menemukan korban yang tertimpa reruntuhan, juga terhadap korban luka juga untuk dapat penanganan dampak dari adanya gempa tersebut," tandas Jokowi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gempa Susulan Magnitudo 5.3 Guncang Malang
Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali diguncang gempa pada Minggu pagi (11/4/2021) pukul 06:54:58 WIB. Gempa susulan tersebut berkekuatan lebih kecil yakni magnitudo 5.5, ketimbang gempa yang terjadi sehari sebelumnya.
Kepala Badan Mitigasi dan Gempa Bumi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan, kekuatan gempa susulan tersebut telah diperbarui menjadi magnitudo 5,3.
Episenter gempa terletak di laut pada jarak 71 km arah selatan Kota Kepanjen, Malang dengan kedalaman 102 km.
"Gempa susulan Jatim pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa. Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dikutip dari akun Twitternya @DaryonoBMKG, Minggu.
Karena hiposenternya cukup dalam, kata Daryono, maka guncangan gempa susulan pagi ini dirasakan pada wilayah luas yakni beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta dengan skala MMI yang beragam.
Dia juga memastikan, gempa susulan tersebut tidak berpotensi tsunami. "Karena kekuatannya yang relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami disamping memang hiposenternya yang cukup dalam, yaitu 102 km," terang dia.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa lindu yang terjadi pada Minggu pagi ini adalah gempa susulan (aftershock) ke-8 yang terjadi dari gempa utama (mainshock) berkekuatan M 6,1 pada Sabtu kemarin, 10 April 2021.
"Hingga hari Minggu pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 8 kali, dengan magnitudo berkisar 3,1 hingga 5,3," ucap Daryono.
Reporter: Intan Umbari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement