Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan pihaknya akan mengerahkan helikopter TNI-Polri untuk mengevakuasi warga dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Evakuasi terhadap warga dilakukan menyusul kasus penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap dua guru di Beoga, Puncak, Papua. Tak hanya itu, KKB juga merusak sejumlah sekolah.
"Memang ada rencana warga akan dievakuasi dari Beoga guna menghindari terjadinya aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata," kata Fakhiri di Jayapura, Minggu (11/4/2021).
Advertisement
Menurut dia, dipilihnya Sugapa karena letaknya lebih dekat dibanding ke Ilaga dan Timika. Kapolda mengatakan, helikopter TNI-Polri yang akan dikerahkan adalah yang di bawah kendali operasi (BKO) ke Satgas Nemangkawi.
Terkait berapa banyak warga yang akan diungsikan, Fakhiri mengaku belum mengetahui dengan pasti mengingat komunikasi ke Beoga tidak mudah.
"Namun berapapun jumlahnya kami akan berupaya mengevakuasi agar warga tidak lagi dicekam rasa ketakutan, apalagi dua orang yang menjadi korban adalah guru yang sudah cukup lama mengabdi di daerah itu," ujarnya dikutip dari Antara.
Selain mengevakuasi warga, aparat juga akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku penembakan. "Satgas Nemangkawi akan melakukan pengejaran dan penindakan atau penegakan hukum," kata Fakhiri.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tambah Personel Brimob ke Beoga
Kapolda Papua mengungkapkan, satu pleton Brimob akan dikirim ke Beoga untuk memperkuat personel yang ada dalam operasi pengejaran KKB.
Terkait informasi lapangan terbang Beoga yang dikuasai KKB, Fakhiri menyatakan aparat akan melakukan pembersihan.
"Karena itu satuan lain seperti Polsek, Koramil dan Satgas Pamrahwan fokus pada pengamanan saja dan tidak terpancing untuk melakukan pengejaran guna meminimalisir korban karena bisa saja itu trik KKB hingga menyebabkan jatuhnya korban dan mendapat tambahan amunisi dan senjata api," katanya.
KKB sejak Kamis (8/4/2021) melakukan aksi penembakan hingga menewaskan dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yakni Oktovianus Rayo (42) dan Yonatan Randen.
Advertisement