Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi melaporkan data terbaru korban bencana alam dampak siklon tropis Seroja di wilayahnya. Hingga hari ini, ada 178 orang meninggal dunia.
"Sampai dengan hari ini, jumlah korban yang meninggal adalah 178 orang," kata Josef dalam konferensi pers, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga
Josef meluruskan kesalahan data korban meninggal akibat bencana di NTT yang dilaporkan pada Senin 12 April 2021 mencapai 179 orang. Menurutnya, kesalahan tersebut diakibatkan adanya penulisan data korban meninggal ganda.
Advertisement
"Jadi ada kesalahan data yang kemarin itu double yang meninggal. Satu orang meninggal tapi ditulis dobel. Jadi mohon maaf kepada teman-teman wartawan, kami juga berdasarkan laporan daerah. Jadi yang benar 178 orang meninggal dunia," ujar Josef.
Sementara itu, tercatat ada 47 orang masih hilang akibat bencana alam di NTT. Kemudian 259 orang mengalami luka-luka, 34.838 mengungsi, dan 405.765 jiwa terdampak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Ada Lagi Wilayah Terisolir
Josef memastikan, semua desa di wilayah terdampak bencana alam NTT sudah dijangkau. Tidak ada lagi desa yang terisolir pascabencana alam berupa angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor itu.
"Semua desa yang terkena dampak siklon tropis Seroja sudah dijangkau satgas kita," ucap Josef.
Bencana alam dampak siklon tropis Seroja terjadi di NTT pada Minggu 4 April 2021. Siklon tropis tersebut mulai teridentifikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2020.
Bencana alam itu mengakibatkan 19 kabupaten dan kota di NTT terdampak. Rinciannya Kabupaten Flores Timur, Sumba Tengah, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Belu, Ende, Sumba Barat, Belu, Sikka, Timor Tengah Utara, Sumba Barat Daya, Manggarai dan Kota Kupang.
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka
Advertisement