Liputan6.com, Jeddah: Praktik minta uang tips pada jemaah oleh sopir bus Naqaba (konsorsium perusahaan bus Saudi) tak pernah berhenti sejak dahulu hingga sekarang. Ketua Kloter SOC-44 Solo Muhaimin dan sejumlah anggota kelompok terbangnya di Jeddah, Selasa (13/11/2012), mengatakan praktik itu terjadi hampir di setiap perjalanan.
Transportrasi bus dikelola Naqaba sejak dari Bandara King Abdul Azis Jeddah ke Madinah, lalu Madinah-Makkah, Makkah Arafah, Arafah-Muzdalifah, Muzdalifah-Mina, dan Makkah-Jeddah. "Hampir di setiap perjalanan dengan bus, sopir-sopir itu meminta uang tips pada jemaah," kata Muhaimin.
Meski sudah diberi uang tips, tapi sopir bus Tamimi & Saihati menjalankan busnya ugal-ugalan. Akibatnya empat bus tabrakan beruntun dan 17 jemaah SOC-44 Solo dirujuk ke tiga rumah sakit Saudi di Jeddah. Mereka dibawa ke rumah sakit King Abdul Azis, King Fahd dan Zega [baca: Empat Bus Tabrakan Beruntun, 17 Jamaah Haji Luka-luka].
Kadar (48), anggota jamaah SOC-44 mengatakan acap kali meski sudah diberi tips 50 riyal, sopir masih meminta lagi pada jemaah dengan anggapan uang 50 riyal itu dari Ketua Rombongan. "Atau mereka tidak puas hanya mendapat 50 riyal dari jemaah itu," kata Kadar. Dia mengusulkan agar jemaah dibebaskan dari kewajiban memberi tips pada sopir.
Sementara Muhaimin menyatakan semula tips itu sekadar sedekah dari jemaah untuk sopir dan ucapan terima kasih. Di sisi lain, tips itu seperti kewajiban jemaah pada sopir.
"Pada praktiknya sekarang seperti kewajiban jamaah pada sopir karena sopir meminta dengan sedikit memaksa," kata Samrotul Tuada (25), anggota jemaah SOC-44. Pada bus dia sebelum peristiwa tabrakan, sopir menggunakan kopiah seorang jemaah meminta tips dengan setengah memaksa.
Muhaimin mengatakan jika diberi sedikit uang, sopir bus melontarkan pernyataan Indonesiyi baghil (orang Indonesia pelit). "Bahkan, saat penurunan koper dari bus, pengangkatan koper ke bus dan jasa lainnya, petugas selalu minta uang tips," kata Suwarno, anggota jamaah SOC-44.
Terkadang, jemaah tua sendiri yang meminta pertolongan untuk membantu mengangkat koper dengan imbalan riyal dalam jumlah tertentu.
Kadar mengimbau agar praktik minta tips itu dihentikan. "Saya sudah mengusulkan itu pada kuisoner yang diberikan petugas BPS pada jemaah," ucap kadar.
Sebelumnya, Kadaker Jeddah Ahmad Abdullah dalam berbagai kesempatan di awal musim haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, berulang kali mengingatkan agar jemaah tidak memberi uang tips kepada sopir dan juga petugas pelayanan haji Indonesia. "Jangan memberi tips kepada siapa saja karena akan merusak sistem yang sudah dibangun," tutur Ahmad Abdullah.
Permintaan tidak memberi tips kepada sopir juga disampaikan Muasasah (koordinator Pelayanan Haji Saudi). Namun, pada praktiknya tips itu masih terjadi di musim haji 1433 H. "Jika tidak diberi tips sopir menjalankan bus ugal-ugalan dan membawanya tersendat-sendat," jelas Muhaimin.
Sebelumnya, jemaah MES-6 Medan memukul sopir bus karena ngambek tidak diberi tips. "Sopir mematikan mesin mobil, AC dimatikan dan pintu ditutup," kata Kasie Pasukan Pengaman Daker Jeddah Aminuddin. Ketika sopir membuka pintu mobil, Jemaah Medan itu lalu mengeroyoknya.
Imbauan agar tidak memberi uang tips selalu disampaikan pada jemaah, kata Aminuddin. Tapi sejumlah sopir acap kali nakal dan memaksa.
Sebelumnya, salah satu bus yang mengangkut jemaah dari Madinah-Makkah terbakar berikut tas jemaah. Tak ada korban jiwa pada peristiwa ini.(ANT)
Transportrasi bus dikelola Naqaba sejak dari Bandara King Abdul Azis Jeddah ke Madinah, lalu Madinah-Makkah, Makkah Arafah, Arafah-Muzdalifah, Muzdalifah-Mina, dan Makkah-Jeddah. "Hampir di setiap perjalanan dengan bus, sopir-sopir itu meminta uang tips pada jemaah," kata Muhaimin.
Meski sudah diberi uang tips, tapi sopir bus Tamimi & Saihati menjalankan busnya ugal-ugalan. Akibatnya empat bus tabrakan beruntun dan 17 jemaah SOC-44 Solo dirujuk ke tiga rumah sakit Saudi di Jeddah. Mereka dibawa ke rumah sakit King Abdul Azis, King Fahd dan Zega [baca: Empat Bus Tabrakan Beruntun, 17 Jamaah Haji Luka-luka].
Kadar (48), anggota jamaah SOC-44 mengatakan acap kali meski sudah diberi tips 50 riyal, sopir masih meminta lagi pada jemaah dengan anggapan uang 50 riyal itu dari Ketua Rombongan. "Atau mereka tidak puas hanya mendapat 50 riyal dari jemaah itu," kata Kadar. Dia mengusulkan agar jemaah dibebaskan dari kewajiban memberi tips pada sopir.
Sementara Muhaimin menyatakan semula tips itu sekadar sedekah dari jemaah untuk sopir dan ucapan terima kasih. Di sisi lain, tips itu seperti kewajiban jemaah pada sopir.
"Pada praktiknya sekarang seperti kewajiban jamaah pada sopir karena sopir meminta dengan sedikit memaksa," kata Samrotul Tuada (25), anggota jemaah SOC-44. Pada bus dia sebelum peristiwa tabrakan, sopir menggunakan kopiah seorang jemaah meminta tips dengan setengah memaksa.
Muhaimin mengatakan jika diberi sedikit uang, sopir bus melontarkan pernyataan Indonesiyi baghil (orang Indonesia pelit). "Bahkan, saat penurunan koper dari bus, pengangkatan koper ke bus dan jasa lainnya, petugas selalu minta uang tips," kata Suwarno, anggota jamaah SOC-44.
Terkadang, jemaah tua sendiri yang meminta pertolongan untuk membantu mengangkat koper dengan imbalan riyal dalam jumlah tertentu.
Kadar mengimbau agar praktik minta tips itu dihentikan. "Saya sudah mengusulkan itu pada kuisoner yang diberikan petugas BPS pada jemaah," ucap kadar.
Sebelumnya, Kadaker Jeddah Ahmad Abdullah dalam berbagai kesempatan di awal musim haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, berulang kali mengingatkan agar jemaah tidak memberi uang tips kepada sopir dan juga petugas pelayanan haji Indonesia. "Jangan memberi tips kepada siapa saja karena akan merusak sistem yang sudah dibangun," tutur Ahmad Abdullah.
Permintaan tidak memberi tips kepada sopir juga disampaikan Muasasah (koordinator Pelayanan Haji Saudi). Namun, pada praktiknya tips itu masih terjadi di musim haji 1433 H. "Jika tidak diberi tips sopir menjalankan bus ugal-ugalan dan membawanya tersendat-sendat," jelas Muhaimin.
Sebelumnya, jemaah MES-6 Medan memukul sopir bus karena ngambek tidak diberi tips. "Sopir mematikan mesin mobil, AC dimatikan dan pintu ditutup," kata Kasie Pasukan Pengaman Daker Jeddah Aminuddin. Ketika sopir membuka pintu mobil, Jemaah Medan itu lalu mengeroyoknya.
Imbauan agar tidak memberi uang tips selalu disampaikan pada jemaah, kata Aminuddin. Tapi sejumlah sopir acap kali nakal dan memaksa.
Sebelumnya, salah satu bus yang mengangkut jemaah dari Madinah-Makkah terbakar berikut tas jemaah. Tak ada korban jiwa pada peristiwa ini.(ANT)