Liputan6.com, Jakarta - Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan untuk Penanganan RS lapangan Wisma Atlet dan Repatriasi, Brigjen Muhammad Saleh Mustafa memprediksi adanya peningkatan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Indonesia hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Saleh menyebutkan, pada tahun lalu, rata-rata jumlah PMI yang direpatriasi antara 4.000-6.000 per hari. Dia memprediksi jumlahnya terus meningkat.
"Kalau evaluasi kemarin menjelang lebaran itu hampir 6.000 per hari. Ini yang kita takutkan kalau terjadi ini kita perlu penanganan ketat lagi," kata Saleh saat ditemui wartawan di RSDC Wisma Atlet, Rabu (14/4/2021).
Advertisement
Saleh kemudian menjelaskan alasan para PMI repatriasi diizinkan kembali ke Indonesia. Alasannya karena kata dia, para PMI repatriasi itu memang dibatasi kontrak kerjanya di negara tempat mereka bekerja. Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi melarang mudik lebaran pada tahun ini. Semua moda transportasi darat, laut, udara, kereta akan dibatasi sepanjang 6-17 Mei 2021.
"Mau tidak mau mereka harus (kembali). Mungkin bahasanya tidak mudik ya karena dia harus kembali ke kampung halamannya. Para repartiasi ini dibatasi kontrak (kerja) di negara masing-masing," kata dia.
"Dia kan tidak mungkin stay di satu negara dalam waktu lama karena dia akan dikembalikan lagi ke Jakarta atau ke daerahnya masing-masing," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beri Kelonggaran PMI
Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 untuk memberikan kelonggaran bagi PMI repatriasi tersebut agar bisa lolos pos-pos penyekatan yang dikawal oleh Satuan Polisi dan Pemda.
"Maka nanti khususnya yang menggunakan surat clearance dari repatriasi Pademangan ini kami berharap diberikan kelonggaran karena menjelanglebaran ada penyekatan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah PMI itu, Satgas akan menyiapkan satu tower di Wisma Atlet Kemayoran. Jika masih belum cukup, maka pihaknya akan menyiapkan hotel yang sudah ditentukan oleh Satgas Covid-19.
"Nanti apabila ada emergency, langkah yang terkahir kita akan menggunakan fasilitas-fasilitas hotel yang sudah ditentukan Satgas," ujarnya.
Sebagai informasi, para WNI yang pulang ke Indonesia diharuskan menjalankan isolasi selama 5 hari di Wisma Atlet di Pademangan. Bukan di Kemayoran. Untuk WNI yang bukan PMI, mahasiswa, ASN ataupun sedang menjalankan tugas negara maka diharuskan isolasi mandiri di hotel dengan biaya pribadi
Sementara itu, dia menegaskan selama bulan ramadan ini test PCR tidak akan mengganggu pelaksanaan puasa. Sehingga dia akan menyesuaikan waktu pelaksanaan test PCR itu.
"Kita akan upayakan sesuai waktu yg telah ditentukan sebagaimana biasanya kita pagi hari kita ambil," ujarnya.
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka.com
Advertisement