Sukses

8 Pengakuan Bima Arya di Sidang Rizieq Shihab Terkait Tes Swab di RS Ummi

Bima Arya mengaku dirinya sempat ditolak keluarga Rizieq Shihab ketika memerintahkan Dinkes dan Satgas Kota Bogor untuk melakukan tes swab ulang.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bogor, Bima Arya menghadiri sidang perkara hasil tes swab Covid-19 Rizieq Shihab pada Rumah Sakit Ummi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). Bima hadir sebagai saksi fakta.

Tak hanya Bima Arya, Kasatpol PP Bogor Agustian Syah, Anggota Satgas Covid-19 Kota Bogor Ferro Sopacua, mantan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilans (P3MS) Dinas Kesehatan Kota Bogor Djohan Musali, serta Kepala Dinas Kesehatab Kota Bogor Sri Noworetno juga turut hadir sebagai saksi pada sidang kali ini.

Persidangan ini dipimpin oleh Hakim Ketua MH Khadwanto. Di hadapan majelis hakim, Bima mengaku dirinya mengetahui keberadaan Rizieq Shihab di RS Ummi dari laporan orang yang tidak dikenal.

"Informasi dari pusat dari nomor yang tidak saya kenal. Bahwa ada keberadaan Habib Rizieq Shihab di kota Bogor tepatnya yaitu di RS UMMI," kata Bima Arya di persidangan.

Kasus tes swab Rizieq Shihab mulai bergulir hari ini berawal informasi bohong yang dibeberkan oleh tiga terdakwa. Mereka adalah Rizieq, Direktur Utama RS Ummi, Dr. Andi Tatat, dan Muhammad Hanif Alatas, menantu Rizieq.

Andi Tatat didakwa lantaran menyebarkan informasi bohong terkait hasil tes swab Covid-19 Rizieq. Mantan pimpinan FPI ini belakangan dinyatakan positif Covid-19.

Bima Arya mengaku dirinya sempat ngotot agar pihak RS menyerahkan hasil tes swab Rizieq Shihab. Lantaran dia diduga kuat kontak erat dengan Wali Kota Depok Muhammad Idris yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat itu. 

Berikut deretan pengakuan Bima Arya dalam sidang Rizieq Shihab perkara hasil tes swab Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Kronologi Keberadaan Rizieq di RS Ummi

Hakim Ketua MH Khadwanto meminta Bima Arya untuk menjelaskan kronologi yang diketahuinya terkait kasus yang menimpa Rizieq dalam perkara penyebaran informasi bohong. Bima menjelaskan awal mula ia mengetahui keberadaan Rizieq Shihab di RS Ummi.

Bima mengatakan, kejadian tersebut dimulai pada Kamis, 26 November 2020. Ia mendapatkan informasi terkait keberadaan Rizieq Shihab yang sedang menjalani perawatan di RS Ummi Bogor. Lalu, ia mengaku langsung menggelar rapat dengan Kadinkes Bogor hingga Forkopimda setempat.

“Kami membahas langkah-langkah terkait dengan pencegahan penanggulangan Covid-19 di kota Bogor saat itu. Karena kasus sedang terus meningkat jadi kami harus mengambil langkah-langkah yang strategis dan cepat," kata Bima dalam persidangan, Rabu (14/4/2021).

Selanjutnya, hakim bertanya kepada Bima terkait dengan darimana ia mendapatkan informasi keberadaan Rizieq Shihab jalani perawatan di RS Ummi Bogor.

"Informasi dari pusat dari nomor yang tidak saya kenal. Bahwa ada keberadaan Habib Rizieq Shihab di kota Bogor tepatnya yaitu di RS UMMI," jawab Bima.

3 dari 9 halaman

2. Berkoordinasi dengan Dirut RS UMMI

Namun Bima tak merinci lebih lanjut soal informasi dari nomor tak dikenal tersebut. Bima hanya menjelaskan, pasca mendapatkan informasi tersebut dirinya langsung melakukan koordinasi kepada Dirut RS UMMI Andi Tatat.

Bima kembali menegaskan ketika ditanya Kuasa Hukum Rizieq Shihab bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang memberi informasi kepada dirinya melalui pesan singkat terkait keberadaan Rizieq.

"Tadi saudara bilang mendapatkan informasi Habib Rizieq itu bagaimana saudara bisa mendapatkan informasi itu?," tanya kuasa hukum.

"Itu tiba-tiba saja ada nomor yang tak dikenal mengubungi saya, belum saya save dan dia memberitahu keberadaan Habib Rizieq. Lalu saya langsung koordinasi ke Dinkes," jawabnya.

 

4 dari 9 halaman

3. Memaksa Rizieq Serahkan Hasil Tes Swab

Saat itu, Bima Arya mengaku bahwa dirinya ngotot meminta Rizieq Shihab untuk menunjukkan hasil tes swab Covid-19 miliknya. Karena mantan pimpinan FPI itu baru saja kontak fisik secara erat dengan Wali Kota Depok Muhammad Idris yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya sampaikan kembali keinginan untuk perjelas kondisi Habib lewat tes swab karena ada indikasi informasi yang kami dapatkan, kalau beliau telah melakukan kontak erat dengan orang yang dikatakan positif antara lain Wali Kota Depok," kata Bima.

Terkait hal tersebut, Bima langsung meminta Dirut Andi Tatat untuk meneruskan permintaannya kepada keluarga Rizieq untuk dilakukan tes swab PCR. Namun, pihak keluarga mengatakan bahwa Rizieq telah melakukan tes swab dengan tim Mer-C.

"Andi Tatat sampaikan setuju dan saya tanya siapa yang melakuka swab, ada tim khusus kata Andi Tatat. Tapi Dinkes siap, kalaupun ada tim khusus silakan tapi tetap didampingi Dinkes. RS Ummi menyatakan siap, untuk dampingi dinkes dan saya tanya kapan siapnya, kata RS Ummi masih menunggu tim dari Jakarta," jeals Bima.

"Lalu Jumat saya dikabari bahwa sudah dilakukan proses swab dan saya kok tak dikasih tahu Andi Tatat dan dari Andi Tatat mengaku hal tersebut terjadi tanpa koordinasi dengannya. Dan itu yang membuat saya untuk kembali melakukan test agar seluruh protokol kesehatan dipatuhi di sana," tambahnya.

5 dari 9 halaman

4. Keluarga Rizieq Tolak Berikan Hasil Tes Swab

Kejadian tidak adanya koordinasi tersebut membuat Bima menegur Andi Tatat, lantaran sebagai pemimpin rumah sakit tidak mengetahui kondisi pasien.

Setelah itu, Bima langsung memerintahkan Dinkes dan Satgas Kota Bogor untuk melakukan tes swab ulang. Namun, keluarga Rizieq menolaknya.

"Saya menegur dokter Andi Tatat bagaimana mungkin pimpinan rumah sakit tidak mengetahui kejadian di RS-nya bahwa ini adalah protokol kesehatan. Saya hanya ingin pastikan beliau sudah dilakukan tes swab dengan siapa pun. Oleh karena itu saya perintahkan satgas melakukan tes swab ke RS Ummi. Dan Satgas melaporkan pihak keluarga khususnya habib nolak untuk swab," ujar Bima.

 

6 dari 9 halaman

5. Bima Datangi RS Ummi Bogor

Merasa bahwa dirinya kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil tes swab milik Rizieq Shihab, malam harinya ia langsung mendatangi rumah sakit dan bertemu dengan menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas.

Pada saat di rumah sakit, keluarga Rizieq menyampaikan kembali bahwa Rizieq menolak untuk melakukan tes swab.

"Malamnya saya khusus mendatangi RS Ummi dan mendengar Andi Tatat menyampaikan hal yang sama jadi satu hal kami pastikan. Tidak ada kerumunan dan kedua menegaskan kembali kondisi beliau Habib Rizieq disampaikan kondisi sehat," tutur Bima.

"Saya datang ke sana dan bertemu Habib Hanif dan Andi Tatat. Di sana disampaikan Habib menolak dilakukan swab. Saya bisa memahami kalau sudah diswab tidak apa-apa, tetapi sejauh kemudian ada kejelasan yang melakukan swab sudah sesuai prokes dan kami mendapatkan laporan," sambungnya.

 

7 dari 9 halaman

6. Alasan Ngotot Minta Hasil Tes Swab Rizieq

Bima memberitahukan alasan dirinya ngotot ingin mengetahui dan mendapatkan hasil tes swab Habib Rizieq. Alasannya yakni, hal yang dilakukan Rizieq tersebut akan berdampak pada langkah mitigasi atau pencegahan penyebaran Covid-19 yang diambilnya selaku ketua satgas Kota Bogor.

"Saya mengkhawatirkan apabila ada kasus postif di RS itu akan kemudian bisa menular ke yang lain. Jangan sampai tertular hanya itu landasan kami bertindak hanya memastikan perawat, pengungjung, yang ada disana tidak tertular," ujar Bima.

"Dan kami tidak ada rencana sama sekali mempublikasikan apapun ya. Yang kami perlukan adalah laporan, setelah itu kami akan lakukan tindakan-tindakan untuk menyehatkan pasien dan selanjutnya agar tidak tertular," jelasnya.

 

8 dari 9 halaman

7. Tidak Ada BAP yang Dicabut

Wali Kota Bogor ini juga membantah kalau disebut menyesal karena Rizieq Shihab dan menantunya Hanif Alatas sampai terseret di pengadilan berkaitan dengan kasus swab test RS Ummi. 

Bima menegaskan tidak ada BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang dia cabut. Hal itu dia ungkapkan menyusul pernyataan kubu Rizieq Shihab saat jeda persidangan yang memandang kalau Bima Arya menyesal. 

"Tidak ada saya menyesal. Tidak ada BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang saya cabut, semua yang saya sampaikan sesuai dengan BAP," ungkap Bima Arya usai berikan keterangan sebagai saksi di PN Jakatar Timur, Rabu (14/4/2021).

Terlebih, Bima menegaskan dirinya sama sekali tidak melontarkan kata menyesal saat memberikan keterangan di dalam ruang persidangan. Dia melanjutkan, seluruh keterangan yang disampaikan telah sesuai dengan BAP.

Menurutnya, apabila sedari awal RS Ummi kooperatif, maka kasus ini tidak akan bergulir sampai ke meja hijau. Dengan demikian, Bima hanya menyayangkan, bukan menyesal.

"Tidak ada kata-kata menyesal. intinya BAP sesuai dengan yang saya sampaikan hari ini. Artinya begini, saya sampaikan tadi kalau saja sedari awal, RS UMMI kooperatif sidang ini tidak terjadi. itu saja, yang sayangkan itu, bukan menyesal. Saya sayangkan RS UMMI tidak kooperatif, fokus kita adalah Satgas dan RS UMMI," tegas dia.

9 dari 9 halaman

8. Jawab Bima Saat Disebut Bohong

Bima Arya menyampaikan, apa yang disampaikannya telah sesuai berita acara pemeriksaan (BAP). Hal itu menjawab tudingan Rizieq Shihab yang menyebut Bima Arya memberikan keterangan bohong terkait kondisi kesehatan mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Padahal, Bima Arya beralasan kalau keterangannya telah memiliki dasar karena ada ketidaksesuaian antara pengakuan Rizieq Shihab yang mengklaim sedang dalam kondisi sehat padahal dia dalam kondisi tidak sehat.

"Habib menyangkan bahwa saya menyatakan bahwa habib berbohong, saya katakan bahwa apa yang Habib sampaikan di saat di Rumah Sakit Ummi bahwa beliau sehat dan sebagainya itu memang tidak sesuai," kata Bima ketika ditemui usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021).

Menurut Bima, berdasarkan hasil pemeriksaan di RS UMMI telah menunjukkan indikasi kalau Rizieq sedang tidak sehat dan ditambah hasil swab antigen yang menyebut kalau Rizieq reaktif. Untuk itu, Bima harus melakukan antisipasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Soalnya indikasi Covid-nya ada, tim dokter pun kan menyampaikan kepada Habib tadi, bahwa dia di Rumah Sakit UMMI itu antigennya sudah positif dan kemudian indikasi Covid-nya juga ada, ya artinya memang tidak sehat, ini yang kita antisipasi ini penting, kenapa? Karena saya harus memutus rantai penularan, apapun itu," tuturnya.

 

Cinta Islamiwati (Magang)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.