Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) mengeluarkan lima formula program unggulan di bidang vokasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto berharap kelima program ini nantinya dapat menghasilkan mahasiswa vokasi yang kompeten dan siap menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang kreatif.
"Tahun ini kami merancang, mengemas program kemahasiswaan vokasi, yang tujuannya agar mahasiswa vokasi bisa terasah kompetensinya. Sehingga benar-benar mampu bersaing secara global," ujar Wikan dalam keterangan tulis, Kamis (15/4/2021).
Advertisement
Untuk mempersiapkan mahasiswa tersebut, lanjut Wikan, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, baik perguruan tinggi vokasi, mahasiswa terkait, serta Kemendikbud, yang menjadi payung dari keberlangsungan pembelajaran mahasiswa vokasi.
Oleh karena itu, peningkatan kapasitas potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi didukung oleh sejumlah formula program yang diluncurkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi.
"Bantuan-bantuan yang diberikan terbagi ke dalam lima program unggulan dengan fokus bidang yang berbeda namun memiliki irisan tujuan yang sama. Yakni sebagai upaya mendukung peningkatan potensi dan kompetensi mahasiswa vokasi agar dapat terserap di dunia industri, dunia usaha, serta dunia kerja," kata Wikan.
Bahkan, pada salah satu program yakni Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (PWMV), mahasiswa vokasi akan difasilitasi mengenai pemodalan untuk mengembangkan usaha sesuai dengan bidang kompetensinya.
Lima program unggulan tersebut antara lain: program sertifikasi kompetensi dan profesi mahasiswa vokasi, program fasilitasi magang mahasiswa vokasi, program wirausaha mahasiswa vokasi (PWMV), program kreativitas mahasiswa vokasi (PKM), dan program pemberdayaan masyarakat desa (P2MD).
"Kita mengemas program-program ini dalam payung be create leaders yang kreatif," tuturnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tujuan Program
Pada program ini, Direktorat Perguruan Tinggi Pendidikan Vokasi dan Profesi akan memfasilitasi sertifikasi kompetensi kepada 12.000 mahasiswa vokasi negeri dengan total anggaran Rp 11,2 miliar.
Tujuan dari program ini adalah lulusan perguruan tinggi vokasi memiliki kompetensi sesuai dengan program studi yang dibuktikan melalui sertifikat.
"Kami merancang mahasiswa vokasi itu, nantinya tidak hanya menerima ijazah tetapi menerima sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri agar lebih menjual. Anak-anak yang siap memimpin di bidang keahlian mereka," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto.
Program magang ini merupakan kegiatan pengenalan dan pengembangan bagi mahasiswa untuk menerapkan kemampuan yang dimiliki serta memahami suasana objektif pada dunia kerja dalam rangka penerapan link and match.
Melalui program ini, sebanyak 800 mahasiswa vokasi akan diberikan bantuan dengan total anggaran Rp 989,3 juta sebagai fasilitasi magang. Dengan tujuan agar mahasiswa vokasi bisa menjadi lulusan yang siap bekerja sesuai dengan bidangnya.
"Melalui program ini, kita tidak hanya menghasilkan tukang-tukang yang ahli pada bidangnya, manajer-manajer yang hebat tetapi juga menghasilkan entrepreneur yang hebat," ungkapnya.
Dengan mengikuti magang ini, mahasiswa vokasi tentu dapat mengasah potensi dan kompetensi dari pengetahuan yang diperoleh selama masa pembelajaran yang kemudian diimplementasikan pada praktik kerja lapangan untuk bisa lebih terasah dan terlatih kompetensinya.
Output dari program ini antara lain mahasiswa vokasi mendapatkan soft skill, pengalaman dan dapat mengembangkan materi dasar yang didapat dari perguruan tinggi serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) mendapatkan gambaran calon tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan DUDI.
Advertisement
Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (PWMV)
Wikan mengatakan program kewirausahaan ini ditujukan untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemdikbud yang mendorong pengembangan inovasi terapan dan menerapkannya di sektor industri baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan menitikberatkan pada peluang usaha yang berbasis pada permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat.
“Upaya ini juga menjadi salah satu dukungan bagi pemerintah untuk mengatasi angka pengangguran,” katanya.
Melalui program ini, diharapkan tumbuhnya kreativitas mahasiswa vokasi dalam berwirausaha sehingga bisa membuka peluang kerja.
"Oleh karenanya, akan ada 900 mahasiswa vokasi baik negeri maupun swasta yang terbagi ke dalam 180 kelompok yang akan diberi bantuan modal wirausaha dengan total anggaran Rp 15,9 miliar,” ujarnya.