Sukses

Imam Besar Masjid Istiqlal: Ibadah Ramadan Taat Prokes Demi Putus Penyebaran Covid-19

Nasaruddin mengingatkan, Masjid Istiqlal tidak lagi mengakomodir kegiatan buka dan sahur bersama, maupun itikaf. Pembersihan area salat setiap selesai digunakan juga rutin dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meminta seluruh umat Islam dapat saling bahu membahu memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 selama Ramadan. Salah satu sikap proaktif yang dapat dilakukan adalah beribadah dengan disiplin protokol kesehatan.

Masjid Istiqlal sendiri secara masif telah memberikan literasi kepada jemaah, baik secara langsung maupun melalui papan pengumuman, brosur, serta buku saku. Ritual ibadah pun telah dibatasi, berikut jumlah jemaah yang boleh berkegiatan di area Masjid Istiqlal.

"Aturannya 50 persen kapasitas. Tapi kami batasi hanya 1 persen atau sekitar 2 ribu orang. Jadi kami melakukan ketaatan protokol lebih dari yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta," tutur Nasaruddin lewat keterangan tertulis, Sabtu (17/4/2021).

Dalam dialog virtual bertemakan 'Protokol Kesehatan Bulan Ramadan' yang diselenggarakan oleh FMB9 KCPPEN itu, Nasaruddin mengingatkan bahwa Masjid Istiqlal tidak lagi mengakomodir kegiatan buka dan sahur bersama, maupun itikaf. Pembersihan area salat setiap selesai digunakan juga rutin dilakukan.

"Masjid Istiqlal bukan sekedar ikon. Kami menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya di Indonesia," jelas Nasaruddin.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Taat protokol kesehatan dan vaksin

Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menambahkan, seluruh pihak mesti peduli dengan momentum Ramadan dan hari raya umat Islam lainnya di waktu mendatang.

Mengacu pada Amerika, Inggris, dan Israel yang dinilai sukses mengendalikan Covid-19, kunci untuk mengalahkan pandemi ini adalah dengan taat protokol kesehatan dan vaksin.

"Karena kemarin kita berhasil cegah dan saat ini adalah saat-saat yang cukup rawan karena ada puasa, lebaran, mudik yang harus diantisipasi. Karena walau bagaimana pun pengendalian pandemi sangat bergantung pada sikap kita masing-masing," kata Dirga.

Â