Liputan6.com, Tangerang - Seorang ibu muda di Tangerang, Banten berinisial AN (29) mengaku belum bisa bertemu anaknya yang masih berusia satu bulan setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). AN diduga dianiaya suaminya gara-gara permasalahan air susu ibu (ASI) untuk bayinya.
"Sejak peristiwa itu, saya enggak bisa ketemu anak saya. Karena dari awal keributan itu, dia sudah bilang kalau saya tidak akan bisa bertemu dengan anak," tutur AN yang saat ini mengungsi ke rumah orang tuanya di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021).
Setelah dianiaya suami hingga babak belur pada Sabtu 17 April 2021 lalu, AN langsung pergi ke kamar dan mengemas pakaiannya. Saat itu pula, dia mendapat ancaman dari sang suami tidak akan bisa bertemu anaknya jika pergi dari apartemen tempatnya tinggal di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.Â
Advertisement
"Awalnya saya packing baju, lalu dia langsung bilang 'pergi sana lo jangan balik-balik lagi ke sini, dan jangan harap bisa ketemu anak lo lagi'," katanya menirukan.
Lantaran tak tahan mendapat siksaan, AN tetap bertekad pergi meninggalkan apartemen tersebut menuju rumah orang tuanya tanpa bisa membawa bayinya yang masih berusia satu bulan.
Esoknya, AN mencoba menyambangi apartemen tempat tinggalnya bersama suami untuk memastikan kondisi bayinya. Namun dia tidak berani naik ke unitnya. AN lantas meminta tolong satpam untuk mengecek apakah terdengar suara tangisan bayi di unit apartemennya.
"Kata satpam sudah tidak ada suara bayi. Tadi pagi pun saya hubungi suami, katanya anak saya dalam keadaan sehat. Tapi dia enggak mau kasih tahu di mana," tuturnya.
Dia mengaku sangat ingin bertemu bayi yang belum genap berusia 40 hari itu. Menurut AN, anaknya masih sangat membutuhkan ASI darinya.
"Masih kecil sudah diperebutkan begini, kasihan," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gara-Gara Minta Kacang Almond
Sebelumnya diberitakan, AN mengaku menjadi korban penganiayaan oleh suaminya pada Sabtu, 17 April 2021. Dia dipukuli, dicekik, hingga dijedotkan ke tembok oleh sang suami hanya karena perdebatan soal ASI.
Tindakan KDRT diduga dipicu keinginan AN dibelikan kacang almond guna memperlancar ASI untuk bayinya. Namun, sang suami enggan membelikannya dan malah menghajar korban habis-habisan.
Atas kejadian itu, AN melakukan visum dan sudah melaporkannya ke Polres Tangerang Selatan.
Petugas dari P2TP2A Kota Tangsel pun akan segera menemui korban AN, untuk mengetahui lebih jelas mengenai kejadian tersebut.
Advertisement