Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI dan Polri di kawasan Jakarta Selatan. Peristiwa itu menyebabkan salah satu korban yakni personel Brimob meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, pengeroyokantersebut terjadi di sebuah bar sekitar pukul 06.30 WIB.
"Ini masih didalami, karena itu ada korban. Ada korban dua orang, satu meninggal dunia dan satu luka berat yang sekarang masih dirawat di rumah sakit," tutur Yusri saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Sejauh ini, lanjut Yusri, penyidik masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Termasuk menggali kronologi kejadian lewat alat bukti di sekitaran lokasi terjadinya pengeroyokan.
"Yang penting diketahui di sini bahwa soliditas antara TNI-Polri itu masih solid. Oknum-oknum semua yang terlibat di sini ini akan dilakukan pendalaman oleh masing-masing kesatuannya," kata Yusri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Telah Periksa 6 Saksi
Polisi telah memeriksa enam saksi terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI dan Polri di kawasan Jakarta Selatan yang terjadi Minggu 18 April 2021 pagi.
"Sudah sekitar lima sampai enam saksi ya," tutur Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).
Tubagus menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus pengeroyokan tersebut. Perkara itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
"Masih didalami," kata Tubagus.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0504 Jakarta Selatan Kolonel Infantri Ucu Yustiana membenarkan adanya pengeroyokan terhadap anggota TNI dan Polri oleh orang tidak dikenal.
Dia pun mengungkapkan kejadian terjadi pada Minggu (18/4/2021) pagi hari.
"Sementara kan emang benar ada kejadian seperti itu, hari ini tadi pagi," kata Ucu saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (18/4/2021).
Dirinya masih belum bisa menjelaskan soal kronologis terjadinya pengeroyokan tersebut. Pasalnya, masih mengumpulkan saksi yang ada.
"Karena pagi hari itukan orang-orang mungkin sudah abis sahur, jadi mungkin tidur lagi. Jadi sangat susah untuk kita nyari saksi-saksinya," jelas Ucu.
Dia mengungkapkan, TNI dan Polri saling bekerja sama untuk mengungkap kasus pengeroyokan ini. "Betul (kerjasama dengan Polres Metro Jakarta Selatan), dilaksanakan Polres Jakarta Selatan dengan Pomdam Jaya," kata Ucu.
Advertisement