Liputan6.com, Jakarta - Kegaduhan yang terjadi terkait riset vaksin Nusantara membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara. Jokowi meminta polemik tersebut dihentikan. Berita ini menjadi terpopuler pertama pada top 3 news, Selasa, 19 April 2021.
Menurut Jokowi , polemik muncul karena adanya dugaan cacat prosedur dalam riset ilmiah vaksin Nusantara.
Baca Juga
Berita lainnya yang tak kalah menuai sorotan terkait kasus pengeroyokan di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang menewaskan seorang anggota Brimob, pMinggu, 18 April 2021.
Advertisement
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pengeroyokan tersebut terjadi di sebuah bar, pada pukul 06.30 WIB. Untuk menemukan pelaku, Yusri mengaku pihaknya telah memeriksa enam orang saksi.
Sementara itu, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Polda Papua mengamankan Bripka HW yang kedapatan membawa amunisi ke Intan Jaya. Dilaporkan ada 21 butir amunisi yang dibawa Bripka HW tanpa izin.
Sebelum dipindah ke Polres Intan Jaya, Bripka HW pernah bertugas di Polres Biak Numfor.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa, 20 April 2021:
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Gaduh Vaksin Nusantara, Jokowi: Sudahlah...
Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait polemik Vaksin Nusantara yang dikembangkan eks Menteri Kesehatan Terawan. Jokowi meminta semuanya diselesaikan dengan mekanisme ilmiah.
"Sudahlah. Ini kan urusan ilmiah, biarlah sesuai dengan mekanisme ilmiah. Mestinya perdebatannya itu perdebatan ilmiah," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Dia melihat banyak pihak dari berbagai bidang keilmuan ikut mengomentari Vaksin Nusantara dan kemudian menggelinding menjadi polemik.
"Ini masak politikus ngurusin vaksin, lawyer ngurusin vaksin, apa urusannya?" ujar Jokowi.
Â
Advertisement
2. 4 Perkembangan Terbaru Kasus Pengeroyokan Anggota TNI-Polri di Jakarta Selatan
Seorang anggota Brimob tewas dan anggota Kopassus TNI AD terluka dalam peristiwa pengeroyokan di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu, 18 April 2021.
Aksi pengeroyokan tersebut sempat viral usai diunggah di media sosial. Imbas dari pengeroyokan tersebut, sebuah kafe yang berada di dekat lokasi kejadian kini disegel.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku tengah melakukan pendalaman terkait kasus pengeroyokan anggota TNI-Polri di Jakarta Selatan.
Pendalaman tersebut, salah satunya terkait alasan keberadaan prajurit Kopassus di lokasi pada tengah malam.
"Apa yang jadi peran tindak pidana orang lain harus diproses dan kita akan kawal terus bagaimana penanganannya. Tapi di sisi lain kita juga harus jujur, prajurit kita ini ngapain di situ," tutur Andika di Puspom TNI AD, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).
Â
Â
3. Mabes Polri: Bripka HW yang Bawa Amunisi Tanpa Izin ke Intan Jaya Masih Diperiksa Propam
Mabes Polri mengatakan Bripka HW yang kedapatan membawa amunisi ke Intan Jaya saat ini masih dalam pemeriksaan di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Polda Papua.
"Saat ini masih dalam proses di Propam Polda Papua. Sementara masih dalam proses," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Selasa (20/4/2021).
Bripka HW dikabarkan telah diamankan lantaran kedapatan membawa 21 butir peluru ke Intan Jaya, yang dibawanya tanpa izin.
"Memang benar, saat ini propam masih melakukan pemeriksaan terkait temuan 21 butir amunisi yang dibawa Bripka HW," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura, Senin (19/4/2021).
Â
Advertisement