Sukses

Top 3 News: Hasil Antigen Reaktif, Rizieq Shihab Makan Bersama Keluarga

Dalam sidang lanjutan Rizieq Shihab, ditayangkan sebuah video yang memperlihatkan mantan pimpinan FPI ini tengah makan bersama keluarga usai dinyatakan reaktif Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan Rizieq Shihab atas perkara hasil tes swab Covid-19 menjadi berita terpopuler pertama di top 3 news, Rabu, 21 April 2021.

Saat sidang digelar, sebuah video ditayangkan jaksa penuntut umum. Di sana diperlihatkan Rizieq Shihab tengah makan bersama keluarga usai dirinya dinyatakan reaktif Covid-19. 

Salah satu dokter yang menjadi saksi dalam sidang Rizieq menanggapi video tersebut. Menurutnya hasil tes swab tidak bisa dijadikan rujukan seseorang dinyatakan positif, dia harus melalui tes PCR.

Dokter RS UMMI Bogor, Nerina Mayakartifa juga menjelaskan mengapa Rizieq Shihab yang kondisinya sudah diketahui reaktif tidak melewati Unit Gawat Darurat, pada 23 November 2020.

Dia menyatakan bahwa Rizieq merupakan pasien yang punya privilege atau hak istimewa. Namun, menurutnya Rizieq langsung ditempatkan di ruangan isolasi di RS Ummi Bogor.

Berita terpopuler lainnya terkait hilangnya Kapal selam Indonesia bernama KRI Nanggala-402 di perairan Bali, Rabu, 21 April kemarin.

Analisa sementara dari  Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyebutkan, saat kapal tengah menyelam statis terjadi blackout hingga jatuh di kedalam 600-700 meter. Dugaan lain, terjadi keretakan pada tangki BBM. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 21 April 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Jaksa Tayangkan Video Rizieq Shihab Makan dengan Keluarga Usai Hasil Antigen Reaktif

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyetel tayangan video dari Youtube yang memperlihatkan Rizieq Shihab sedang makan bersama keluarganya. Video ditampilkan pada sidang lanjutan atas perkara swab test eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Jaksa mempertanyakan kepada saksi-saksi yang dihadirkan yakni dr. Hadiki Habib, dr. Tonggo Meaty Fransisca, dr. Sarbini Abdul Murad, dr. Nerina, dr. Nuri Dyah dan dr. Faris Nagib.

"Apakah secara keilmuan dokter, seorang pasien yang dinyatakan reaktif swab antigen diperkenankan untuk makan bersama," tanya Jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (21/4/2021).

dr. Nerina berpendapat, saat itu rapid test antigen tidak bisa dijadikan rujukan untuk menentukan seseorang dinyatakan positif Covid-19. Orang yang dinyatakan konfirmasi positif harus melalui test PCR.

Rizieq Shihab menyampaikan, swab antigen dijadikan tolok ukur menentukan pasien terkonfirmasi positif ketika Menteri Kesehatan menerbitkan surat keputusan bernomor 446 tahun 2021 pada Februari.

 

Selengkapnya...

 

3 dari 4 halaman

2. Rizieq Shihab Diperiksa Tanpa Lewat UGD, Dokter RS Ummi: Dia Pasien Istimewa

Dokter RS UMMI Bogor, Nerina Mayakartifa mengungkapkan bahwa Muhammad Rizieq Shihab datang ke rumah sakit dalam keadaan reaktif Covid-19 dan tidak melewati Unit Gawat Darurat atau UGD terlebih dahulu.

Hal itu, dilakukan karena Rizieq merupakan pasien yang punya privilege atau hak istimewa pada 23 November 2020.

Pernyataan itu muncul bermula ketika Ketua Majelis Hakim Khadwanto melempar pertanyaan soal mengapa Rizieq setibanya di RS UMMI justru ditangani oleh Nerina yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam, bukan oleh dokter jaga RS UMMI kala itu.

"Saudara saksi Neri kenapa pada waktu itu tidak anda serahkan ke dokter jaga kenapa anda tangani?," tanya Hakim.

Lantas, hakim menanyakan soal protap atau standar operasional (SOP) RS UMMI ketika pasien tiba di rumah sakit. Yang kemudian dijawab Nerina bahwa RS Ummi juga mempunya SOP, namun khusus untuk Rizieq ada keistimewaan sehingga langsung di tempatkan ke ruang isolasi presiden suite tanpa melewati pemeriksaan UGD.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Analisa Sementara Hilangnya KRI Nanggala-402: Kerusakan Tangki BBM

Kapal selam Indonesia bernama KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali bagian utara, Rabu (21/4/2021). 

Berdasarkan keterangan Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan), analisa sementara penyebab hilangnya KRI Nanggala-402 adalah saat menyelam statis terjadi blackout.

Akibatnya, kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan. Seharusnya ada tombol darurat untuk mengembuskan supaya kapal bisa timbul ke permukaan.

Kapal jatuh pada kedalaman 600-700 meter.  Selanjutnya, terlihat tumpahan minyak di sekitar area tenggelamnya KRI Nanggala-402.

 

Selengkapnya...