Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan meminta umat Islam di Indonesia yang berada di zona merah atau berisiko tinggi terhadap Covid-19 untuk melaksanakan salat Idul Fitri 2021 di rumah. Dia mengingatkan, shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan berisiko menimbulkan kerumunan sehingga meningkatkan penularan Covid-19.
"Sekali lagi, salat Idul Fitri ini karena akan menimbulkan kerumunan, karena akan menimbulkan kelompok masyarakat yang berbondong-bondong ke lapangan, maka kita utamakan untuk salat di rumah saja bersama keluarga terutama di daerah-daerah yang sudah dinyatakan masih (zona) merah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (23/4/2021).
Tak hanya salat, Amirsyah meminta umat Islam melakukan silaturahmi secara virtual untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 2021. Menurutnya, silaturahmi virtual tidak mengurangi esensi persaudaraan.
Advertisement
"Menurut hemat saya, silaturahim itu mudah sebenarnya dilakukan dengan biaya yang ringan, waktu yang efisien, tidak bermacet-macetan, bisa dengan silaturahim virtual. Misalnya lewat Zoom," ujarya.
"Saya sendiri mempraktikkan itu selama satu bulan ramadan ini bertadarus lewat Zoom. Ini akan lebih meningkatkan suasana hangat di tengah keluarga dan terhindar dari kerumuann di tengah-tengah masyarakat," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Momentum Tekan Laju Covid-19
Amirsyah barharap ramadan kali ini menjadi momentum tepat bagi umat Islam di Indonesia untuk menekan laju penularan Covid-19. Jika laju penularan bisa dikendalikan, maka pandemi Covid-19 segera berakhir.
Dia menambahkan, tak hanya masyarakat, pemerintah juga harus meningkatkan upaya untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di Tanah Air. Salah satu caranya, meningkatkan vaksinasi Covid-19 kepada kelompok masyarakat yang telah ditentukan.
"Kami berharap kepada pemerintah untuk terus melakukan peningkatan intensitas vaksinasi sehingga cakupan vaksinasi yang 70 persen bisa kita capai di tahun 2021 ini," tutupnya.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement