Sukses

Semua WN India Mengaku Sehat Saat Menuju ke Indonesia, Polda Metro Jaya Tetap Waspada

Kapolda Irjen Fadil Imran juga mengatakan, bahwa semua WNA asal India tersebut datang dengan menggunakan paspor kartu izin tinggal terbatas (kitas) dan bisnis saat masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya IrjenFadil Imran janji menindak tegas warga negara asing (WNA) asal India apabila melanggar masa karantina 14 hari yang tengah dilakukan di salah satu hotel di Jakarta Barat.

"Semua dilakukan agar tidak ada varian baru yang masih diteliti, semua masih berjalan dan diproses. Semoga bangsa Indonesia bisa terbebas dari bahaya virus yang masih meresahkan masyarakat dunia ini," kata Fadil Imran saat meninjau lokasi karantina WNA asal India di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).

Dia juga mengatakan, semua WNA asal India tersebut datang dengan menggunakan paspor kartu izin tinggal terbatas (kitas) dan bisnis saat masuk ke Indonesia.

"Semua WNA asal India tersebut mengaku merasa sehat saat perjalanan menuju ke Indonesia," jelas Fadil dilansir Antara.

Namun, lanjut dia, hal tersebut tidak bisa dijadikan jaminan negatif Covid-19 ketika tiba di negara atau kota tujuan. Sebab, bisa saja di dalam perjalanan itu, orang tersebut terpapar karena bertemu dengan banyak orang yang tidak diketahui kesehatannya.

"Semua dilaporkan tanpa gejala, jadi itu harus diwaspadai. Mereka merasa sehat maka terjadi penolakan. Maka kami terima kasih atas dukungan Satgas, TNI-Polri, apabila ada perlawanan dari mereka karena mereka merasa sehat padahal bawa virus. Apabila kena ke orang lain yang punya komorbid akan bahaya," ujar Fadil. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Baru 90 WNA Jalani Isolasi Mandiri

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang juga ikut meninjau lokasi karantina menambahkan, rencananya hotel tersebut bakal menampung 141 WNA India untuk jalani isolasi mandiri.

Namun, sampai saat ini baru ada sekitar 90 orang WNA asal India yang jalani isolasi mandiri tersebut.

"Yang sudah masuk di sini sekarang 90 orang. Sisanya ada sekitar 51 orang yang akan masuk karena pindahan dari beberapa hotel yang didata dan dicari," ujar Dudung.