Sukses

Bercermin pada Kasus Covid-19 di India, Mendagri Tito Minta Warga Patuh Tak Mudik

Lonjakan Covid-19 di India karena dalam beberapa bulan terakhir ada acara-acara besar termasuk acara pilkada di lima negara bagian dan acara keagamaan.

Liputan6.com, Jakarta - Bercermin dari lonjakan kasus Covid-19 di India, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat untuk mematuhi larangan mudik Lebaran yang telah ditetapkan pemerintah.

Tito menjelaskan apa yang terjadi di India karena dalam beberapa bulan terakhir ada acara-acara besar. Acara besar itu yakni pagelaran pilkada di lima negara bagian dan keagamaan yang menimbulkan kerumunan yang sangat besar.

"Kita jangan sampai seperti di India. Kenapa? Karena mereka eforia, lupa menaati protokol kesehatan, berkerumunan, tidak pakai masker, dan tidak menjaga jarak," kata Tito saat memberikan pengarahan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dihadiri Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakilnya, Sitti Rohmi Djalilah di Pendopo Gubernur NTB di Kota Mataram, Sabtu (24/4/2021). 

Menurut dia, salah satu acara yang paling besar adalah ritual Kumb Mela, di mana jutaan umat Hindu mandi di Sungai Gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan. Dilaporkan ada ribuan orang yang datang ke acara ritual tersebut. 

Akibatnya, kasus Covid-19 di India melonjak drastis. Dalam sehari mencapai angka tertinggi di dunia.

"Belum lagi stadion di mana-mana penuh, penontonmya tanpa memakai masker. Sehingga apa yang terjadi di India kita bisa saksikan saat ini. Belum lagi ditambah adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India," ujar mantan Kapolri Tito Karnavian.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masyarakat Bisa Belajar dari Kasus India

Menurut Mendagri, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India, bisa saja terjadi di Indonesia jika pemerintah tidak melakukan upaya antisipasi. Salah satunya memberlakukan larangan mudik Lebaran.

"Makanya kita minta masyarakat bisa memahami dan memetik pelajaran dari kasus yang terjadi di India sehingga tidak terjadi di Indonesia," jelas Tito Karnavian.Â