Liputan6.com, Bogor - Kediaman salah satua awak Kapal Selam KRI Nanggala 402, Letkol Irfan Suri di Perumahan Bogor Nirwana Residence, Cluster Harmoni 2, Kota Bogor, Jawa Barat didatangi para pelayat, Senin (26/4/2021).
Mulai dari keluarga, kerabat hingga kolega berdatangan setelah Irfan Suri dinyatakan gugur bersama 52 awak lainnya setelah kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam dan terbelah tiga saat menggelar latihan di perairan Bali pada Rabu 21 April 2021.
Sebagian besar tamu yang datang ke rumah Irfan mengenakan pakaian dinas TNI/Polri. Mereka berkumpul di halaman rumah. Di depan rumah itu juga dipasang sebuah tenda dan sekitarnya berderet sejumlah karangan bunga.
Advertisement
Raut sedih tampak jelas di wajah keluarga dan para tamu. Keluarga berharap untuk keselamatan bapak 3 anak itu.
Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigjen Achmad Fauzi, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Dandim 0606 Kota Bogor Kolonel Inf Robby Bulan turut hadir setelah mendapat kabar tersebut.
Achmad Fauzi yang turut hadir ke rumah duka Irfan Fauzi menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga atas musibah tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang mengakibatkan 53 personel dinyatakan gugur.
"Kami turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga 53 orang yang gugur itu diterima oleh Allah SWT dalam pengabdian kepada NKRI," ujar Fauzi.
Â
Saksiklan Video Pilihan Berikut Ini:
Sosok Almarhum di Mata Warga
Ia juga turut mendoakan keluarga almarhum semoga diberikan kesehatan kesabaran, ketabahan, dan keyakinan.
"Kami dari TNI Polri memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada 53 orang yang telah mengabdikan jasanya kepada NKRI," ujar Fauzi.
Salah satu warga setempat bernama Jaya (40) mengatakan, Irfan merupakan sosok bapak yang tegas, baik, dan mengayomi warga-warga di sini. Irfan meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
"Saya enggak begitu akrab tapi beliau orangnya baik dan dihormati warga. Beliau meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak," ucap Jaya.
Dengan adanya musibah yang menimpa tetangganya itu, warga merasa kehilangan sosok orang yang menjadi panutan selama ini, khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Advertisement