Sukses

Menantu Amien Rais Jadi Calon Kuat Ketua Umum Partai Ummat

Agung mengatakan, Ketua umum yang akan dipilih harus sesuai degan tagline Partai Ummat yaitu melawa kezaliman, menegakkan keadilan.

Liputan6.com, Jakarta Partai Ummat akan segera dideklarasikan pada 29 April 2021. Nama menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi disebut sebagai salah satu calon ketua umum.

Hal ini dibenarkan Pendiri Partai Ummat Agung Mozin. Ia menyebut dalam proses memilih calon ketua umum di majelis syuro, nama Ridho menjadi salah satu usulan.

"Itu baru salah satu usulan. Masih bisa berubah-ubah," ujar Agung ketika dihubungi, Senin (26/4).

Menurut Agung ada beberapa orang selain Ridho yang masuk bursa calon ketua umum. Namun, siapa orangnya dirahasiakan. Dia menjelaskan, Majelis Syuro yang dipimpin Amien Rais bermusyawarah memilih calon ketua umum. Ada beberapa nama yang diusulkan peserta dan komponen ormas.

"Setelah majelsi syuro bermusyawarah itu kan beberapa nama diusulkan oleh peserta atau oleh majelis syuro atau dari beberapa komponen ormas itu mengusulkan nama-nama," kata Agung.

Setelahnya bakal dievaluasi apakah cocok atau tidak. Ketua umum yang akan dipilih harus sesuai degan tagline Partai Ummat yaitu melawa kezaliman, menegakkan keadilan. Sehingga dalam memilih ketua umum harus seseorang dengan kriteria tanpa beban politik masa lalu. Agar tidak membebankan kepada Partai Ummat.

"Nah kalau kita menempatkan seorang ketum yang punya beban politik masa lalu, ini nanti partai kita akan menjadi partai bulan-bulan yang dimainkan oleh media jika ditemukan beban politik orang tersebut," kata Agung.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Punya Beban Masa Lalu

Agung menyebutkan ada yang mengusulkan nama atau diri sendiri, tetapi dilihat latar belakang memiliki beban masa lalu. Nama itu pun mental dari bursa calon ketua umum.

"Jadi lebih baik kami memilih orang yang biasa-biasa tetapi berkemampuan, berintergritas, moralitasnya bagus tapi tidak punya beban masa lalu," kata Agung.

Ridho pun dinilai salah satu yang tidak memiliki beban politik. Namun, soal nama masih bisa berubah ketika mendekati deklarasi.

"Kalau sekarang ini kan baru wacana orang menulis menulis, orang mengorek-ngorek, tapi kan belum tentu. Kita enggak tau siapa injury time yang akan diusulkan," katanya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com