Liputan6.com, Jakarta Setelah perairan Pulau Untung Jawa, kali ini tumpahan minyak (oil spill) juga terjadi di Pulau Pari dan Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
Lurah Pulau Pari, Mahtum mengatakan, tumpahan minyak tersebut diketahui mulai mencemari perairan Pulau Pari dan Pulau Lancang sejak Minggu 25 April 2021.
Baca Juga
"Kami sudah perintahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk melakukan pembersihan bersama Penyedia Jasa Lainnya Irang Perorangan (PJLP) Suku Dinas Lingkungan Hidup," ujar Mahtum, Senin (26/4/2021).
Advertisement
Menurutnya, hingga saat ini terkumpul sekitar 100 karung oil spill. Namun demikian, tumpahan minyak ini masih terus berdatangan ke area pantai. Sehingga, dikhawatirkan dapat menganggu aktivitas warga dan wisatawan serta merusak ekosistem.
"Kita mulai mendata kerugian warga akibat adanya oil spill ini. Kami berharap instansi terkait segera melakukan tindakan cepat penanganan tumpahan minyak agar tidak semakin memperparah pencemaran lingkungan," terang Mahtum seperti dikutip BeritaJakarta.id.
Sementara itu, Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu, Robin meminta pihak Pertamina melakukan penanganan segera karena hingga saat ini tumpahan minyak masih terus menyebar di Pulau Untung Jawa.
"Hingga sore kemarin, petugas gabungan berhasil mengumpulkan sebanyak 534 karung. Oil spill ini untuk sementara dikumpulkan di TPS RW 01 dan RW 03 Pulau Untung Jawa," tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Dilaporkan
Limbah tumpahan minyak (oil spill) mencemari perairan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Masalahnya sudah dilaporkan Lurah Supriyadi kepada pihak terkait.
"Mudah-mudahan cepat direspons, sebab jadi langganan di setiap tahun terkirimnya limbah oil spill di Pulau (Untung Jawa)," kata Supriyadi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (25/4/2021).
Ia mengatakan, pencemaran limbah minyak diketahui pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB, saat ada pemantauan wilayah bersama warga dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan.
"Secara bergotong royong pagi ini, warga bersama petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) Kelurahan mengumpulkan limbah minyak tersebut, agar pantai kembali bersih," ujar Supriyadi seperti dikutip Antara.
Advertisement