Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke pondok peninggalan Kiai Ageng Muhammad Besari, ulama besar di tanah Jawa. Lawatan itu dilakukan usai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi.
Melalui akun instagram @aniesbaswedan, ia bercerita pada 2009 pernah mendapat amanah memanfaatkan sebuah joglo yang berada di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur. Usia Joglo tersebut sudah 300 tahun.
"Joglo yang diamanahkan itu adalah warisan dari keluarga ulama besar Kyai Ageng Muhammad Besari, wafat 1747 masehi, yang merintis padepokan Gebang Tinatar sekitar tahun 1700an. Pusat pendidikan agama ini lalu membesar dan berperan sentral di masanya," tulis Anies, Selasa (27/4/2021).
Advertisement
Dia menuturkan, dari pondok ini, lahir ulama, kiai, tokoh besar pengaruhnya di tanah Jawa. Padepokan atau Pondok Tegalsari tersebut merupakan cikal bakal konsep pondok pesantren yang kita kenal saat ini.
Rencananya, usai bersilaturahmi di pondok tersebut, Anies Baswedan dan rombongan akan kembali ke Madiun untuk menginap di hotel.
"Tapi dzuriyah, keluarga keturunan, meminta utk bermalam di Ndalem Ageng supaya bisa ngobrol lebih panjang."
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengalaman Menyenangkan
Permintaan itu diterima Anies, diikuti dengan ziarah ke makam Kiai Ageng Besari, dan dilanjutkan dengan ibadah salat tarawih di masjid yang didirikan sekitar 1725 lalu.
Anies melanjutkan, keluarga juga mengundangnya agar tidur di Ndalem Njero. Sebuah kamar digunakan Kiai Ageng Besari.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki kesan terhadap kamar tersebut yaitu kamar besar, teduh, tenang dan nyaman. Kayu dalam kamar terlihat sudah tua dan berwarna sedikit usang.
"Tuntas sudah niat silaturahmi dengan dzuriyah Kiai Ageng Besari. Sebuah kehangatan silaturahmi yang luar biasa. Dan, pengalaman bermalam di kamar itu adalah pengalaman yang menyenangkan, yang extra-ordinary," pungkasnya.
Advertisement