Sukses

Dilarang Mudik, Doni Monardo Ajak Masyarakat Pulang Kampung Virtual

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak masyarakat pulang kampung secara virtual usai kebijakan dilarang mudik digaungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak masyarakat pulang kampung secara virtual usai kebijakan dilarang mudik digaungkan. 

Hal itu dikatakan Doni usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN) di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 April 2021.

"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual," kata Doni dalam siaran tertulis Satgas Covid-19 terkait kebijakan dilarang mudik, Selasa (27/4/2021).

Dia berharap tiap-tiap posko yang ada di daerah dapat membantu warganya dalam melakukan komunikasi virtual sebagai pengganti silaturahmi secara langsung.

Terutama bagi warga yang tidak memiliki alat maupun akses internet sehingga menghambat silaturahmi virtual saat dilarang mudik.

"Mohon berkenan, posko-posko yang ada di tiap daerah, bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi," kata Doni.

 

** #dilarangmudik 

     #ingatpesanibu

     #DILARANG MUDIK

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tahan Diri

Doni mengatakan Ramadan dan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 menjadi momentum yang harus disadari sebagian besar masyarakat di Tanah Air untuk tidak mudik karena dapat memicu penularan virus SARS-CoV-2.

"Harus kita sadari tahun ini pun mohon tidak mudik dulu. Harus bersabar, harus bisa menahan diri," kata Doni.

Imbauan ini semata-mata untuk melindungi segenap masyarakat dari potensi ancaman Covid-19.

"Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita, dan juga menyelamatkan bangsa kita," jelas Doni.

Dia menjelaskan, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, momentum libur nasional dan keagamaan selalu diikuti oleh tren kenaikan kasus Covid-19.

Selain angka kasus aktif, Bed Occupancy Rate (BOR) di setiap rumah sakit juga meningkat pascaliburan.

Angka kematian juga selalu naik usai liburan. Bahkan angka kematian tenaga medis, dokter serta perawat.

"Sudah terbukti dengan pasti, setiap libur panjang akan diakhiri dengan peningkatan kasus," jelas Doni.

"Akan diikuti dengan jumlah pasien di rumah sakit yang meningkat, dan juga akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi, termasuk juga gugurnya para dokter, dan juga para tenaga kesehatan lainnya," tandas Doni.