Sukses

Kisah Babi Ngepet di Depok, dari Penangkapan hingga Dikubur dengan Kepala-Badan Terpisah

Fenomena mistis babi ngepet kembali muncul di Kota Depok, tepatnya di RT2/4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan.

Liputan6.com, Depok - Fenomena mistis babi ngepet kembali muncul di Kota Depok, tepatnya di RT2/4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan. Warga yang resah secara kompak melakukan penangkapan terhadap babi ngepet yang dipercaya telah mengambil uang warga di lingkungan tersebut.

Penangkapan di mulai sejak Senin (26/4/2021) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Martalih bersama 14 orang lainnya yang dikomandoi Ustad Adam Ibrahim berusaha melakukan penangkapan babi ngepet dengan cara yang berbeda. Di bawah sinar bulan purnama, sebanyak delapan orang yang telanjang dan tujuh orang yang menggunakan pakaian lengkap telah bersiaga di lokasi persembunyiannya.

“Babi ngepet ini sudah sangat meresahkan warga di lingkungan kami,” ujar Martalih, Selasa (27/4/2021).

Rasa dingin dan gigitan nyamuk tidak dihiraukan warga yang akan melakukan penangkapan babi ngepet. Setelah ditunggu sekian lama dan sempat memupuskan harapan warga, terlihat tiga orang pria yang menggunakan sepeda motor matic merah memasuki lingkungannya. Ketiga orang itu merupakan bukan warga sekitar.

“Dari tiga orang, satu orang yang menggunakan jubah memasuki pekarangan milik ustaz, setelah itu melakukan ritual,” terang Matalih.

Matalih mengungkapkan, orang yang menggunakan jubah menjadi perhatian puluhan mata warga yang menyaksikan proses perubahan wujud manusia menjadi babi ngepet. Setelah dipastikan berubah wujud, arahan komando Ustaz Adam, warga yang telanjang langsung melakukan penangkapan.

“Saat usaha penangkapan pada babi ngepet tersebut terlihat tali ikat kepala dan kalung berbentuk mirip tasbih,” ucap Matalih.

Sekitar pukul 00.30 WIB dan telah memasuki Selasa (27/4/2021), babi ngepet tersebut berhasil ditangkap warga. Babi yang tertangkap dimasukkan ke dalam kandang yang terbuat dari bambu kuning sebagai salah satu syarat untuk mencegah babi untuk tidak keluar dari dalam kendang.

“Langsung di kandangin tapi kami tidak menemukan ikat kepala babi yang sebelumnya dikenakan, hanya kalung mirip seperti tasbih yang berhasil diamankan warga,” kata Matalih.

Seiring berjalannya waktu, Matalih bersama warga lainnya melihat fenomena yang muncul dari tubuh babi ngepet tersebut. Pada awal penangkapan tubuh babi ngepet tersebut terlihat besar dan seiring matahari berputar dari timur menuju siang, tubuh babi ngepet mengalami penyusutan. “Iya menyusut, dari besar menjadi kecil tubuhnya,” ujar Matalih.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Alasan Memotong Babi Ngepet

Ketua RW4, Abdul Rosad mengatakan, keputusan memotong babi merupakan hasil dari rembukan warga bersama pengurus lingkungan, aparatur kelurahan, hingga aparat kepolisian. Sejumlah alasan seperti tubuh babi yang kian menyusut hingga banyaknya warga yang datang untuk menonton babi ngepet, sehingga berpotensi terjadi penularan COVID-19.

“Semua sepakat khawatir babi ngepet hilang karena semakin menyusut tubuhnya, sehingga dilakukan pemotongan,” ujar Rosad.

Rosad mengungkapkan, pemotongan babi ngepet dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB diiringi lantunan ayat suci Al Quran dan salawat bersama warga. Tidak ada perlawanan berarti saat dilakukan pemotongan di bagian leher dari babi ngepet. Hal itu dikarenakan babi ngepet tidak berdaya saat warga menangkap saat akan dipotong.

“Iya sudah dipotong, bagian kepala dan badan dipisah,” kata Rosad.

Pada awal hingga selesai pemotongan, tidak ada kejadian janggal yang ditunjukan babi ngepet. Semua prosesi pemotongan babi ngepet berjalan dengan lancar tanpa kendala.

“Semua berjalan lancar saat pemotongan babi ngepet,” ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Dimakamkan Secara Terpisah

Salah seorang warga yang ikut melakukan penguburan, Farhan mengatakan, penguburan babi ngepet dilakukan seperti penguburan hewan lainnya. Penguburan dilakukan tidak seperti penguburan manusia, namun penguburan babi ngepet diletakkan di pemakaman keluarga.

“Tadinya mau dikuburkan di lahan kosong, tapi enggak dapat izin dari warga sehingga dikubur di pemakaman keluarga dekat sini,” ujar Farhan.

Sambil menunjukkan kuburan babi ngepet, Farhan mengungkapkan, kuburan babi ngepet dibuatkan satu lubang dengan lebar 40 sentimeter dengan kedalaman 50 sentimeter. Kepala dan badan babi dibungkus menggunakan kain yang digunakan dari hasil penyembelihan dan penangkapan.

“Dikuburnya tidak dimandikan langsung dikubur saja, karena yang dikuburkan berbentuk hewan bukan manusia,” terang Farhan.

Saat proses penguburan, dirinya telah membuatkan satu lubang dengan dua kotak. Kotak pertama digunakan untuk meletakkan badan babi, sedangkan kotak kedua digunakan untuk kepala babi. Setelah memasukkan badan babi, dirinya menguruk tanah terlebih dahulu dan setelah itu memasukkan kepala babi.

“Iya badan dan kepala dikuburnya terpisah tapi masih satu lubang, karena dipercaya apabila disatukan babi ngepet tersebut akan hidup kembali,” pungkas Farhan.