Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu kajian dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana pengubahan rute LRT Jakarta.
Awalnya, LRT Jakarta fase dua direncanakan rute Velodrome - Manggarai- Dukuh Atas berubah menjadi Velodrome - Klender - Cawang.
Baca Juga
"LRT yang tadinya Velodrome-Manggarai-Dukuh Atas, ini sesuai dengan surat Menhub di 2018 itu perlu dilakukan penyesuaian, mengingat pada kawasan Manggarai ada dibangun jalur kereta double-double track," kata Syafrin saat dikonfirmasi Kamis (29/4/2021).
Advertisement
Menurut dia, bila rute tetap ke Manggarai nanti elevasi atau ketinggian LRT Jakarta lebih dari 20 meter yang dapat membayangkan keselamatan. Kemudian bila dipaksakan nantinya stasiun integrasinya paling tidak berada pada kurang lebih 500 meter dari Stasiun Manggarai.
Hal tersebut juga mengakibatkan integrasinya yang cukup jauh. Lalu, koridor loop line atau puter balik KRL akan dibangun elevated loop line atau melayang.
"Sehingga itu akan ada dua koridor KRL kereta yang berhimpitan mulai dari Manggarai sampai dengan Dukuh Atas, LRT Jakarta dengan KRL elevated loop line sehingga dari sisi teknis transportasi demand itu akan saling memakan," papar dia.
Selain itu, Syafrin menyatakan perubahan rute juga mempertimbangkan distribusi ketersediaan transportasi umum di Jakarta. Untuk kawasan timur Jakarta, khususnya koridor selatan dan utara, layanan kereta api belum terpenuhi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terintegrasi dengan LRT Jabodebek
Lanjut dia, bila rute tersebut dilanjutkan ke Cawang dapat memperkuat integrasi layanan kereta yang sekarang disiapkan.
"Velodrome dia akan terintegrasi dengan KRL di Klender setelah itu akan terintegrasi dengan layanan LRT di Pondok Bambu rencana LRT Pulogebang, Joglo. Ketiga maka di ujung Cawang Stasiun Halim itu akan terintegrasi dengan rencana KCIC high speed train Jakarta-Bandung yang sekarang dalam proses pembangunan," ujar dia.
Lalu kata Syafrin, akan terintegrasi pula dengan LRT Jabodebek di stasiun yang sama.
"Sejalan dengan itu akan terjadi pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Jakarta pada koridor selatan utara," jelas dia.
Sebelumnya, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengkritisi kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang menghapus rute LRT Velodrome ke Dukuh Atas. Penghapusan rute tersebut diperkirakan dapat merugikan Pemprov DKI hingga Rp 248,6 miliar per tahun.
Advertisement