Sukses

Satgas: Kasus Pembekuan Darah Tak Signifikan, Vaksinasi AstraZeneca Jalan Terus

Kasus pembekuan darah tersebut juga diklaim bisa ditangani langsung oleh petugas layanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memastikan pemerintah tetap menggunakan vaksin AstraZeneca dalam pelaksanaan vaksinasi nasional. Meskipun, Malaysia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena ditemukan kasus pembekuan darah.

"Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Wiku menyebut, kemunculan kasus pembekuan darah dampak vaksin AstraZeneca tidak signifikan. Kasus tersebut juga diklaim bisa ditangani langsung oleh petugas layanan kesehatan.

"Kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Malaysia Setop AstraZeneca

Sebagai informasi, Malaysia menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional. Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan pihaknya melihat kecemasan publik atas vaksin tersebut.

Kendati para ahli telah melakukan pengkajian dan menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah.

Selain Malaysia, penyetopan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pernah terjadi di sejumlah negara Eropa usai ditemukan kasus penggumpalan darah. Namun, mereka kembali menggunakan vaksin tersebut karena dinilai aman dan efektif mencegah kasus berat akibat Covid-19.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com