Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.
“Saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi tentang kondisi alutsista TNI khususnya kapal selam yang dimiliki TNI AL dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melanjutkan modernisasi kapal selam,” kata Hadi Tjahjanto dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Kamis (6/5/2021).
Baca Juga
Panglima menyampaikan bahwa tenggalamnya KRI Nanggala menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, terlebih publik menjadi lebih paham risiko tinggi para prajurit kapal selam saat bertugas.
Advertisement
“Insiden ini menjadi pelajaran yang berharga buat kita semua bahwa tugas seorang prajurit TNI mengandung risiko sangat tinggi. Disamping untuk menghadapi musuh, juga harus menghadapi kondisi alam yang bukan menjadi ruang hidupnya. Sebagaimana yang dialami oleh para awak kapal selam,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berikan Kenaikan Satu Tingkat
Menurut Hadi, insiden ini tidak hanya menghilangkan alutsista strategis TNI. Tetap juga merenggut nyawa 53 prajurit terbaik kapal selam.
Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan penghargaan atas pengabdian para prajurit berupa kenaikan pangkat 1 tingkat lebih tinggi dan tanda jasa bintang Jalasena.
“Selain itu, pemerintah turut memberikan beasiswa kepada seluruh putra putri prajurit sampai tingkat Strata-1. Seluruh hak waris juga telah diberikan kepada keluarga prajurit,” tandasnya.
Advertisement