Liputan6.com, Jakarta Lebaran kali ini akan sama dengan lebaran sebelumnya di tahun 2020. Pemerintah terpaksa meminta masyarakat bersabar tidak pulang kampung atau mudik demi memutus sebaran wabah Covid-19.
Seluruh interaksi dibatasi dan hanya diperkenankan secara virtual. Riuh riang ruang fisik bergeser di ruang siber. Meski jarak makin dekat dengan dimediasi teknologi internet, namun tampak sulit untuk menghapus tradisi lebaran yang turun temurun berlangsung dan bercengkerama bersama. Tahan rindumu.
Advertisement
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak masyarakat pulang kampung secara virtual usai kebijakan dilarang mudik digaungkan.
"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual," kata Doni dalam siaran tertulis Satgas Covid-19 terkait kebijakan dilarang mudik, Selasa (27/4/2021).
Doni meminta, masyarakat menahan diri untuk tidak mudik. Dia mengingatkan, mudik berisiko tinggi menularkan virus SARS-CoV-2 itu.
"Mohon bersabar, jangan pulang kampung dulu. Kerinduan terhadap keluarga bisa menimbulkan hal yang tragis," kata dia.
Doni menyebut, kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran belajar dari pengalaman sebelumnya. Pada tahun 2020, pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik Lebaran Idul Fitri. Akibatnya, kasus positif Covid-19 sempat meningkat tajam.
Tak hanya itu, libur panjang Natal dan tahun baru 2021 juga sempat memicu peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Kepulangan perantau ke kampung halaman akan menimbulkan persoalan, meningkatkan kasus Covid-19 di berbagai daerah. Apalagi kalau daerah tidak memiliki fasilitas rumah sakit yang memadai, maka dampaknya akan sangat fatal," papar Doni.