Liputan6,com, Semarang: Di tengah maraknya permainan game online, tak membuat sejumlah pihak berhenti mensosialisikan permainan tradisional. Seperti yang dilakuan Sekolah SMAN 1 Ungaran, Jawa Tengah. Mereka menggelar Festival Permainan Tradisional Anak yang diikuti para guru dan anak didik.
Acara diawali dengan pawai keliling kota Ungaran lengkap dengan meriam bambu dan semburan api. Sesampainya di halaman sekolah, murid dan guru berbaur.Â
Mereka bermain aneka permainan tradisional anak yang kini sangat langka dimainkan anak.Ada permainan bumbung atau petasan bambu, egrang bambu, dakon, bola bekel, bentik, egrang batok, lompat karet, engklek, dan betengan.
Menurut salah satu siswa, Desi Ratnasari, dirinya senang ikut dalam festival permainan tradisional. Hal itu, tambahnya, dapat mengenang masa kecil saat ia masih akrab dengan permainan-permainan tradisional.
Kepala Sekolah SMAN 1 Ungaran, Hartanto menyatakan festival ini digelar sebagai upaya menghidupkan kembali permainan tradisional. Menurutnya, kegiatan ini perlu lantaran permainan tradisonal tersebut sarat dengan nilai kebersamaan dan sportivitas serta ilai-nilai yang justru kurang dimiliki permainan modern.
Melihat dari minat siswa SMU Negeri 1 Ungaran, festival permainan tradisional ini akan dijadikan sebagai agenda tahunan pihak sekolah.
Rencananya, tahun depan akan digelar kegiatan serupa dengan kemasan yang lebih besar dan meriah.(ALI)
Acara diawali dengan pawai keliling kota Ungaran lengkap dengan meriam bambu dan semburan api. Sesampainya di halaman sekolah, murid dan guru berbaur.Â
Mereka bermain aneka permainan tradisional anak yang kini sangat langka dimainkan anak.Ada permainan bumbung atau petasan bambu, egrang bambu, dakon, bola bekel, bentik, egrang batok, lompat karet, engklek, dan betengan.
Menurut salah satu siswa, Desi Ratnasari, dirinya senang ikut dalam festival permainan tradisional. Hal itu, tambahnya, dapat mengenang masa kecil saat ia masih akrab dengan permainan-permainan tradisional.
Kepala Sekolah SMAN 1 Ungaran, Hartanto menyatakan festival ini digelar sebagai upaya menghidupkan kembali permainan tradisional. Menurutnya, kegiatan ini perlu lantaran permainan tradisonal tersebut sarat dengan nilai kebersamaan dan sportivitas serta ilai-nilai yang justru kurang dimiliki permainan modern.
Melihat dari minat siswa SMU Negeri 1 Ungaran, festival permainan tradisional ini akan dijadikan sebagai agenda tahunan pihak sekolah.
Rencananya, tahun depan akan digelar kegiatan serupa dengan kemasan yang lebih besar dan meriah.(ALI)