Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19Â Wiku Adisasmito mengatakan, program vaksinasi gotong royong akan mulai dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Pemerintah, kata dia, tengah menyiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong.
"Jadi kegiatan pelaksanaan program vaksinasi gotong royong akan dilakukan pasca-Hari Raya Idul Fitri. Dan teknis pelaksanaan sedang dipersiapkan," jelas Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5/2021).
Adapun vaksinasi gotong royong akan menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan CanSino. Wiku menyebut, saat ini tersedia 1 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong.
Advertisement
"Saat ini terdapat 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan besaran harga untuk vaksinasi gotong royong. Harganya, sebesar Rp 500.000 untuk sekali suntik. Artinya, masyarakat harus membayar Rp 1 juta untuk dua dosis vaksin.
"Harga sudah ditetapkan, harga vaksin Rp 375.000 per dosis. Dan penyuntikannya Rp 125 ribu sehingga total Rp 500 ribu," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 10 Mei 2021.
Menurut dia, saat ini sudah ada 500.000 dosis vaksin Sinopharm yang tersedia di Indonesia. Adapun jumlah ini dari total kontrak vaksin Sinopharm yang didapat pemerintah sebanyak 7,5 juta dosis.
"Vaksin lain yang akan digunakan adalah CanSino dan sudah disiapkan 5 juta (dosis)," ucapnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan
Airlangga Hartarto memastikan, program vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan Covid-19 serta perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang Industri (Kadin). Nantinya, industri padat karya akan lebih diutamakan untuk mendapat vaksin gotong royong.
Dia menuturkan bahwa pekerja yang memiliki kartu izin tinggal sementara (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP) dapat menggunakan mekanisme dari vaksin gotong royong. Dengan begitu, pekerja asing dapat menerima vaksin gotong royong.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021.
Dia menyampaikan hal tersebut saat melapor kepada Presiden Jokowi soal perkembangan program Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April 2021, Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.
Advertisement