Liputan6.com, Jakarta - Ditlantas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di ruas jalan tol guna mencegah kepadatan kendaraan saat arus balik. Hal ini dilakukan karena 1,2 juta penduduk dilaporkan meninggalkan DKI Jakarta pada Lebaran 1442 Hijriah.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menerangkan, strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akibat arus balik adalah dengan menerapkan contra flow dan one way.
Baca Juga
Namun demikian, sifatnya situasional dengan melihat situasi arus lalu lintas.
Advertisement
Sambodo menerangkan, contra flow dibuka dari kilometer 65 sampai kilometer 42. Bisa juga diperpanjang ke kilometer 28 atau sampai kilometer 5.
"Jadi sebanyak 60 kilometer," ucap dia, Selasa (11/5/2021).
Sambodo menerangkan, one way biasanya diterapkan dari Tol Cikampek sampai Jakarta atau dari Kalikangkung Semarang seperti dua tahun lalu.
"Tentu ini berdasarkan atensi dari perintah Korlantas Polri," ujar dia.
Sambodo menambahkan, jumlah kendaraan yang keluar Jakarta melalui ruas jalan dari 1 Mei 2021 sampai 10 Mei 2021 mencapai 360 ribu kendaraan entah itu ke arah Merak, Bandung maupun ke Cipali, Jateng serta Jatim.
"Belum ditambah para pemudik sepeda motor yang tadi malam sudah malam keempat mencoba menembus pos penyekatan kemudian dari udara dan kapal laut. Sehingga total kisaran 1,2 sampai 1,5 juta," kata Sambodo.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kapolda Metro Jaya: 1,2 Juta Orang Tinggalkan DKI Jakarta Sebelum Dilarang Mudik
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkap, 1,2 juta orang meninggalkan DKI Jakarta jelang dilarang mudik. Menurut Fadil, mereka menyiasati kebijakan larangan mudik dengan pulang kampung sebelum 6 Mei 2021.
"Berdasarkan hasil evaluasi jumlah pemudik yang meninggalkan DKI Jakarta sebelum larangan mudik berlaku diperkirakan jumlah kurang lebih 1,2 juta," kata dia soal evaluasi kebijakan dilarang mudik di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Fadil menyampaikan, pihaknya bersama Pangdam Jaya, Pangkoarmada 1 Pangkoopsau 1 duduk bersama untuk mengantisipasi arus balik. Kesimpulannya, perlu kolaborasi dengan BNPB dan Pemprov DKI Jakarta untuk mengawasi pergerakan pemudik di stasiun, terminal, bandar udara, dan pelabuhan.
Dia menyampaikan, masyarakat yang hendak kembali ke Jakarta wajib menjalani swab test antigen untuk mendeteksi virus Corona penyebab Covid-19. Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya akan menggandeng kesatuan di masing-masing wilayah.
"Kami strategi swab berlapis mulai dari titik start. Wilayah yang menjadi titik start banyaknya pemudik seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur agar para pemudik yang kembali harus memiliki surat swab antigen atau PCR," ujar Fadil.
Tak hanya itu, test swab antigen tersedia di posko penyekatan dan check point mudik. Mereka diminta secara sukarela untuk mengecek kondisi kesehatannya.
"Nanti di situ juga akan kita siapkan swab antigen," ujar dia.
Â
Advertisement