Liputan6.com, Jakarta Dosen Pasca Sarjana di Institut PTIQ Jakarta Nur Rofiah mengatakan, momentum Ramadan sebenarnya bisa meningkatkan keimanan. Karena, dengan keimanan, tujuan dan orientasi hidup manusia akan semakin tidak menemui kejelasan.
Adapun ini disampaikan saat program ngabuburit yang bertajuk "Inspirasi Walisongo; Iman, Ilmu dan Amal" yang ditayangkan melalui kanal YouTube BKNP PDIP pada Selasa (11/5/2021).
Baca Juga
Diketahui, Program Ngabuburit BKNP PDIP dengan tema besar‘Mata Air Kearifan Walisongo hadir setiap hari pada bulan Ramadan.
Advertisement
"Dampak dari beriman dengan benar, akan senantiasa melahirkan kemaslahatan-kemaslahatan bagi seluruh manusia dengan cara yang maslahat juga," kata Rofiah.
Dia menuturkan, konsekuensi dari beriman secara benar adalah akan melahirkan kemaslahatan, baik itu untuk dirinya sendiri atau lingkungan sekitar, tentunya dengan cara yang baik pula.
"Semisal orang berkata saya beriman kepada Allah, itu buktinya apa? misalnya berbuat baik atau beramal saleh," jelas Rofiah.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berhubungan Dengan Keilmuan
Rofiah mengatakan, praktik beragama yang mantap dan tidak mudah goyah itu bisa dicapai jika didasari oleh ilmu-ilmu agama yang benar, diperoleh dari sumber yang bisa dipercaya, bukan didasari oleh duga-duga dan dorongan hawa nafsu belaka.
Beragama tanpa ilmu berpotensi merusak segalanya, karena boleh jadi ia menyangka benar apa yang salah fatal, menduga suatu perbuatan sebagai ibadah padahal sama sekali bukan, menganggap berpahala atas apa yang sebenarnya berdosa, meyakini maslahatnya sesuatu padahal senyatanya adalah mafsadat dan sebaliknya, demikianlah seterusnya.
Untuk bisa memastikan bahwa perbuatan kita itu memberi dampak baik bagi diri sendiri dan pihak lain sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah, maka perlu ilmu. Tidak yang asal-asalan semisal ingin berbuat baik tapi caranya membahayakan," kata dia.
Advertisement